Pancatantradengan bentuk cerita berbingkai menurunkan ciri yang sama pada Tantri Kamandaka Jawa Kuno se- hingga di dalam kisah Dewi Tantri dengan Raja Eswaryapala dan
Takengon ANTARA - "Kalau berburu itu hasilnya instan, dapat, jual, terima duit. Dulu saya masih SMP sudah menangkap harimau, kulitnya saya jual," tutur Muslim. Muslim 34 adalah warga Kampung Karang Ampar, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh. Terlahir sebagai penduduk desa terpencil, di kawasan pinggiran hutan Karang Ampar di Dataran Tinggi Gayo, lelaki ini mewarisi keterampilan beruburu dari para orang tua terdahulu di desanya. Bahkan kakek, paman, dan ayahnya pun adalah seorang pemburu. Maka jadilah Muslim seorang anak lelaki tangguh di tengah rimba. Dia siap berhadapan dengan kebuasan harimau atau badak, dan juga tak gentar menghadapi kekuatan gajah liar di habitatnya. "Dulu semua orang di desa ini kehidupannya memang berburu, memang itu tradisi mereka. Kakek saya dulu pernah cerita, dia berburu badak. Dia ke hutan dapat badak, dia ambil sumbu badak, dia jual," tutur pria ini. Cerita Muslim tentang tradisi berburu orang-orang di desanya, termasuk dirinya, mengalir begitu saja saat ia dikunjungi oleh tim WWF bersama awak media selama tiga hari, pada 3-5 November 2020. Ayah tiga anak ini bahkan blak-blakan tentang kisah masa lalunya yang pernah dipenjara di tahun 1999, akibat menangkap harimau dan menjual kulitnya. Saat itu dia bahkan masih berusia 13 tahun. "Saya waktu kecil memang sering ikut berburu. Tahun 1999, saya ikut paman saya, kami menangkap harimau," ujarnya. "Kami pasang jerat dan kami dapat harimau besar. Jadi waktu itu saya yang jual Kulit harimau. Tapi waktu saya antar ke pembeli, saya dibekuk, rupanya ada yang mengikuti saya, polisi, dari Polres Aceh Tengah," kisah Muslim. Namun karena saat itu ia masih berusia 13 tahun dengan status pelajar SMP, hukuman yang dijatuhkan padanya masih terbilang ringan, yaitu penjara selama 21 hari. "Karena saya masih anak di bawah umur. Waktu itu juga kan masih konflik di Aceh ini," kata dia. Itulah sekilas kisah lelaki kelahiran tahun 1986 tersebut. Namun itu hanyalah cerita masa lalu. Muslim kini hanyalah seorang mantan pemburu. Dia dan masyarakat desanya kini sudah memiliki kesadaran untuk menjaga kelestarian satwa di alamnya, khususnya terhadap satwa dilindungi. Selain tidak lagi berburu, Muslim kini bahkan aktif berperan sebagai pelindung flora fauna di desanya. Jadi tak hanya melestarikan satwa, tapi juga menjaga ekosistem hutan agar selamat dari pembalakan liar. Kegiatan itu dilakukannya bukan tanpa alasan, bermula dari kemunculan gajah-gajah liar yang mulai sering mendatangi wilayah desanya, hingga akhirnya menimbulkan konflik dengan warga di desa itu. Kawanan gajah kerap menyebabkan kerusakan rumah-rumah warga dan lahan-lahan pertanian di sana. Sedangkan korban di kubu hewan dilindungi itu juga tak terhindarkan. Muslim mengatakan, pada tahun 2016, ditemukan satu gajah mati akibat keracunan pupuk di areal perkebunan warga di desanya. Sedangkan di tahun 2017, kata dia, satu gajah kembali ditemukan mati juga di areal perkebunan warga di desa itu, namun kali ini akibat ditembak oleh pelaku perburuan gading gajah. *Bersahabat dengan gajah Muslim menyadari bahwa hal itu tak boleh dibiarkan berlarut. Akhirnya dia pun bertekad untuk bisa mengatasi persoalan tersebut. Dan memilih satu cara, yaitu bersahabat dengan gajah. Bersama para pemuda di desanya, Muslim membentuk tim khusus yang kelak dinamakan Tim Pengaman Flora Fauna atau disingkat TPFF. Tapi awalnya tim yang beranggotakan para relawan desa ini, hanya memiliki tujuan untuk selalu siap siaga menjaga wilayah desa mereka dari kehadiran kawanan gajah liar, sebelum akhirnya juga menambah peran untuk melindungi kelestarian kawasan hutan desa mereka dari ancaman perambahan. "Awalnya tim kami ini tidak punya nama. Sejak gajah liar mulai sering memasuki wilayah desa kami, di tahun 2016 kami membentuk tim ini. Tujuannya untuk menjaga kampung, menghalau atau menggiring gajah keluar dari kampung," tutur Muslim. Menurutnya kehadiran tak diharapkan kawanan gajah liar itu bukan hanya menjadi masalah bagi warga di desanya, tapi juga desa tentangganya, yaitu Kampung Bergang. Karena itu ia turut mengajak warga Kampung Bergang untuk ikut bergabung bersama tim yang ia bentuk, menjalankan pratoli demi menjaga wilayah kedua desa agar aman dari potensi kerusakan, baik itu kerusakan rumah-rumah warga atau lahan-lahan pertanian, oleh kehadiran kawanan gajah. Tapi yang menarik di sini adalah seluruh relawan dalam tim tersebut merupakan mantan para pemburu di kedua desa itu. "Kami sengaja mengajak mantan-mantan pemburu ke dalam tim ini, agar punya kegiatan yang lebih positif. Kalau dia orang tua, kami jadikan penasehat," kata Muslim. "Jadi ada 12 orang dari Kampung Bergang dan 12 orang dari Karang Ampar. Totalnya 24 orang anggota tim ini," sebutnya. Namun keberadaan tim tersebut kata Muslim sempat tak bertahan lama. Hal itu dipicu oleh kembali terjadinya pembunuhan gajah liar di tahun 2017. Satu gajah betina dewasa ditemukan mati dengan luka tembak dan kehilangan kedua gading. Gajah tersebut ditemukan sudah membusuk di areal perkebunan warga di desa Karang Ampar pada 17 Juli 2017. "Jadinya tim sempat bubar, karena kami semua diperiksa polisi waktu itu. Tapi saya tidak menyerah, saya coba kumpulkan lagi seluruh anggota," tutur Muslim. Barulah di tahun 2018, kata Muslim, tim ini kembali bersatu dan menyamakan tekad, untuk berkomitmen menjadi relawan desa, menjadi penyelamat satwa, dan melindungi kawasan hutan di desa mereka. Dan di tahun itu pula, tim ini resmi memiliki nama, yaitu disepakati dengan nama Tim Pengaman Flora Fauna TPFF Karang Ampar-Bergang. Selain lahir kembali, saat itu tim bersama para tokoh masyakat dan pemuda di kedua desa, juga membuat kesepakatan bersama untuk menghentikan dan melarang perburuan satwa secara menyeluruh yang bisa berdampak pada kelestraian dan kerusakan lingkungan, seperti diantaranya melarang perburuan burung dan penangkapan ikan menggunakan racun di sungai-sungai. "Tapi kami tidak bisa melarang perburuan tradisional, karena sudah menjadi tradisi warga di sini. Seperti pada saat ada cara tertentu di desa, maka warga pergi untuk berburu rusa, hasilnya untuk dimakan bersama," kata Muslim. Tapi Muslim mengaku, saat ini kesadaran warga di desanya untuk bisa lebih menjaga ekosistem kawasan hutan dan satwa di sana sudah sangat menggembirakan. Terbukti, hasil kerja kerasnya itu banyak dilirik dan mendapat apresiasi dari banyak pihak. Beberapa kali Muslim menerima undangan untuk menjadi pembicara pada forum-forum konservasi yang konsen pada isu-isu penyelamatan lingkungan. Bahkan di tahun 2019, pria desa ini ikut diundang ke sebuah forum perdamaian internasional di Paris, Prancis. Di sana dia berbicara dihadapan banyak pegiat lingkungan dan tokoh perdamaian dunia tentang bagaimana kondisi di desanya kini yang kian bersahabat dengan alam. Dari dulunya sebagai desa pemburu, kini menjadi desa konservasi. "Saya tidak pernah menyangka akan diundang ke Prancis untuk menjadi pembicara," ucap Muslim. Tapi perjuangan Muslim dan warga di desanya belumlah berakhir. Cita-cita untuk menjadikan Karang Ampar dan Bergang sebagai kawasan tujuan ekowisata gajah liar belumlah sepenuhnya terwujud. Saat ini mereka sedang berupaya mengajukan pengelolaan lahan seluas 800 hektare untuk dapat dijadikan kawasan konservasi atau habitat bagi gajah-gajah liar tersebut dengan pemenuhan pakan di dalamnya. Nantinya kawasan itu akan ditanami dengan aneka tumbuh-tumbuhan yang disukai oleh gajah. "Agar nanti gajah-gajah ini tidak lagi mendatangi kebun warga. Dan kalau sudah terpusat di sana, itu akan menjadi kawasan ekowisata. Pengunjung bisa datang kapan saja melihat gajah di sana," tutur Muslim. Ya, semoga saja harapan itu segera terwujud. Kini seluruh warga desa bahkan semua pihak yang peduli terhadap kelestarian lingkungan, menaruh harapan besar pada Muslim dan timnya. Warga desa tak akan sanggup jika harus sendiri-sendiri menghadapi kawanan hewan bertubuh besar itu yang setiap saat bisa berada di areal perkebunan dan rumah-rumah warga. Setidaknya itulah alasan Feri 30, mau bergabung dengan tim yang dibentuk oleh Muslim. "Memang kami awalnya sendiri-sendiri mengusuir gajah ini. Itu yang kami rasakan tidak sanggup. Dengan adanya tim ini sekarang kami sudah kerja gotong royong, jadi lebih efektif," kata Feri. "Dan sekarang sudah banyak sekali perubahan di desa kami, banyak sekali, gak sama seperti dulu. Masyarakat sudah sadar bahwa lingkungan dan hutan harus dijaga. Siapa yang jaga, ya kami sendiri, gak mungkin orang lain," ujarnya. Selain Feri, anggota relawan TPFF lainnya adalah Masmiko 42. Dia menuturkan bahwa sekarang warga di desanya termasuk dirinya sendiri sudah bisa bersahabat dan berdampingan dengan gajah. Ayah empat anak ini mengaku banyak belajar dari pengalaman, bahwa semakin dimusuhi, kawanan hewan berbelalai itu akan semakin membuat ulah. "Ya sebisa mungkin kami menghalau gajah-gajah ini agar tidak masuk ke kebun kami. Tapi kalau pun mereka datang, kami sudah ikhlas, harus berbagi dengan mereka," ujarnya. Kawasan desa Karang Ampar dan Bergang merupakan kawasan subur nan permai. Warga di kedua desa ini menanam kopi, durian, pinang, dan langsat. Semuanya tumbuh dengan baik, memberi keberkahan rezeki pada seluruh warga desa. Walau di tengah pandemi COVID-19 saat ini, warga tetap semangat menjalani kehidupan mereka dengan bertani dan menciptakan ketahanan pangan sendiri di desanya. Anak-anak di kedua desa juga tetap bersekolah dengan menerapkan protokol kesehatan pada SDN 17 Ketol di desa Karang Ampar. Semua terlihat damai, khas suasana pedesaan. Sementara, gajah-gajah liar di kawasan ini juga kian bersahabat dengan warga desa. Awalnya memang dianggap hama, tapi kini sudah dipandang sebagai teman, untuk bisa hidup saling berdampingan. Satwa lainnya yang menjadikan kawasan hutan Karang Ampar dan Bergang sebagai habitat juga bisa hidup lebih tentram di dalamnya. Species harimau sumatera misalnya, tak lagi harus bertemu pemburu yang sewaktu-waktu mengancam kelangsungan hidupnya. Kini semua damai di dalamnya. Kekayaan flora fauna di hutan hujan tropis itu pun kian terjaga. Jaya terus tim relawan desa. Jaga hutan, gajah, dan harimau sumatera. Untuk kelak masih bisa dilihat oleh anak cucu kita.
Sangharimau merasa tidak adil dan marah, akhirnya ia menerkam kerbau dan tumpukan makanannya menjadi bertambah. Setelah itu harimau menunjuk gajah untuk membagi makanannya. Akhirnya karena harimau merasa masih kurang akhirnya ia juga menerkam gajah. Harimau tersebut serakah karena merasa kekurangan makanan dan menerkam kedua temannya tadi. Adik-adik yang baik, kali ini Dongeng Anak akan bercerita dengan judul dongeng gajah yang baik hati. Dongeng untuk anak ini dibagi menjadi Dua Seri, dan ini adalah bagian dongeng seri pertama. Yuk adik-adik kita baca ceritanya. Pada suatu hari, ada seekor gajah yang sangat baik hatinya. Ia bertubuh tinggi, besar dan juga sangat kuat. Memiliki gading yang besar dan belalai yang sangat panjang pula. Ia pun suka membantu dan memberi makan kepada binatang lain yang sedang kelaparan. Bukan hanya itu Si Gajah pun suka memberikan pertolongan kepada binatang-binatang lain yang sedang kesusahan. Dongeng anak judul gajah dan harimau Dalam dongeng ini sigajah melakukan perjalanan yang sangat jauh, melewati sungai dan hutan rimba. Ketika Ia melewati hutan ia bertemu dengan seekor harimau yang malang. Tubuh siharimau itu tertindih dahan pohon, melihat sigajah lewat harimau pun meminta pertolongan kepada si gajah. "Gajah... oh gajah, tolonglah aku gajah," teriak siharimau Dan sigajah pun menghampiri siharimau yang malang itu dan dengan sigap mengangkat dahan pohon yang menindih siharimau dengan belalainya yang kuat. "Terimakasih oh gajah, jika kau tidak segera datang dan menolongku, mungkin aku sudah mati karena tertindih batang pohon yang besar itu. Sekali lagi aku ucapkan terima kasih gajah." Ucap siharimau "Iya.. harimau, kau harus bersyukur karena bisa selamat dan kau hanya mengalami luka yang ringan." Sahut gajah "Benar sekali gajah, untung kau lewat sini. kalu binatang lain yang lewat belum tentu bisa mengangkat batang pohon yang besar itu. Sekali lagi aku benar-benar berterima kasih kepada mu gajah" Kata harimau "Sudahlah harimau, memang kita hidup harus saling tolong menolong" Kata si gajah Meskipun si gajah adalah binatang yang sangat kuat, akan tetapi ia tidak sombong dan tetap rendah hati. Dan gajah pun meneruskan perjalanannya. Didalam perjalanannya gajah kemudian bertemu dengan seekor kancil yang sedang asik menikmati mentimun. "Perutku sekarang sudah sangat kenyang, dan aku ingin minum. Aku harus segera mencari air untuk minum." kata kancil berbicara sendiri setelah menghabiskan mentimun yang ia petik Sikancil pun beranjak pergi ke arah sungai untuk minum. Akan tetapi setelah sampai ditujuan, sungai itu kering tidak ada air sedikit pun untuk membasahi tenggoorokannya yang sudah mulai kering. Sikancil pun berkeliling hutan untuk mencari air minum. Tetapi ia merasa kecewa karena setelah ia berkeliling ke sungai-sungai, rawa dan danau semuanya kering, tidak ada air sedikit pun. Ia pun berpikir sejenak, "Dimana lagi aku bisa mendapatkan air untuk minum," gerutu sikancil sendiri. Ia teringat masih ada satu tempat lagi yang belum ia kunjungi yaitu sebuah kolam besar yang terletak ditengah hutan. "Sekarang aku harus segera pergi kekolam besar itu, mungkin saja aku disana bisa mendapatkan air untuk ku minum." gerutu sikancil didalam hati Sikancil pun mulai berjalan ketengah hutan, tempat dimana kolam besar itu berada. Sesampainya di kolam yang dimaksud ternyata benar saja dugaan sikancil, masih ada air dikolam tersebut. "Ternyata benar dugaan ku, masih ada air dikolam ini," gumam sikancil Sebenar nya kolam itu sangat kecil. Tetapi karena musim kemarau air dikolam itu pun surut dan hanya tinggal setengahnya, hingga seperti terlihat kolam yang besar. Karena sikancil merasa gembira bisa mendapatkan air minum, tanpa pikir panjang lagi ia pun langsung terjun kedalam kolam tersebut dan meminum air sepuas-puasnya. tenggorokannya yang tadinya kering kini sudah basah kembali, tenaganya pun sudah mulai pulih dan badannya sudah menjadi segar kembali. Kancil tidak menyadari bahwa tindakannya masuk kedalam kolam itu adalah sangat ceroboh, Ia tidak berfikir bagaimana caranya ia bisa naik kembali ke atas daratan. Sudah beberapa kali sikancil berusaha memanjat dari dalam kolam tersebut, tetapi ia tidak bisa sampai keatas. Tag Dongeng anak, dongeng anak bergambar, dongeng gajah, dongeng kancil, dongeng harimau, dongeng fabel, cerpen, cerpen fabel, cerita pendek, dongeng edukatif Bonekaaneka hewan kecil mini binatang flush doll mainan anak monyet gajah harimau singa panda. Cerita Anak Monyet Terjepit Bona And Friends Kartun Anak Bstation from better than watching one episode of munki and trunk? Gambar kartun gajah dan monyet · us 197 29 offbaru lahir musim semi musim gugur musim gugur bayi Cerita ini bisa dijadikan dongeng sebelum tidur bagi si kecil. Cerita tentang kebaikan hati seekor gajah yang kuat dan besar. Dongeng Sebelum Tidur Gajah Yang Baik Hati Suatu hari ada seekor Gajah. Tubuhnya tinggi, besar dan gemuk. Belalainya sangat panjang dan kuat. Sepasang gading yang besar dan kokoh. Gajah itu sangat baik hati. Ia selalu memberikan makanan kepada binatang-binatang yang kelaparan. Dan ia pun selalu memberikan pertolongan kepada mereka yang kesusahan. Baik binatang yang besar maupun binatang kecil seperti tikus dan semut. Pada suatu hari. Gajah mengadakan perjalanan yang sangat jauh, ia berkeliling hutan dan bertemu dengan Harimau yang sedang kesakitan. Karena terkena pohon yang yang jatuh. ’Gajah… gajah…., tolong aku!’’ kata Harimau menahan rasa sakit. Mendengar teriakan Harimau. Gajah itu langsung mengangkat pohon yang menghimpit tubuh Harimau dengan belalainya. ’Terima kasih kawan!’’ ucap Harimau ’Seandainya kamu tidak segera datang menolongku, mungkin aku sudah mati karena tertindih pohon yang sangat besar. Sekali lagi terima kasih Gajah.’’ ’Kamu harus bersyukur karna masih bisa selamat dan hanya mengalami luka ringan.’’ Kata Gajah. ’Ya kamu benar Gajah. Rasanya tidak mungki ada binatang lain yang sanggup menolongku untuk mengangkat pohon sebesar itu. Selain kau.’’ ’Sudahlah kita hidup harus saling tolong menolong.’’ Meskipun Gajah memiliki kekuatan yang tidak dimiliki oleh binatang lain tetapi Gajah tetap rendah hati. Tidak menyombongkan diri. Gajah pun pergi meneruskan perjalanannya. Tidak jauh dari tempat Harimau. Gajah bertemu seekor Kancil yang sedang asyik menikmati mentimun di kebun Pak Tani. ’Perutku sekarang sudah kenyang. Aku harus segera mencari air untuk minum.’’ Si Kancil segera meninggalkan kebun itu. Ia berjalan kearah sungai untuk minum. Setelah berjalan sampai disungai, ia tidak mendapatkan air sedikitpun. Air sungai kering sehingga tidak ada air yang dapat ia minum untuk membasahi tenggorokannya yang mulai kering. Kancil berkeliling hutan untuk mencari air minum. Kancil merasa kecewa karena pada saat tiba di pinggir rawa dan tepi danau tidak mendapatkan air sedikitpun. Satu-satunya yang belum ia kunjungi adalah sebuah kolam besar yang berada di tengah hutan.’’Sekarang aku harus segera pergi ke kolam yang besar itu. Mungkin saja disana masih banyak air yang bisa ku minum. Mungkin disana aku mendapatkan air minum yang segar!’’katanya dalam hati. Setelah beberapa saat si Kancil berjalan melewati pohon-pohon jati. Sampailah di kolam itu. ’Ternyata benar dugaanku. Masih ada air di kolam ini’’ gumam si Kancil. Sebenarnya kolam itu sangat kecil dan cukup dalam ketika musim hujan. Tetapi karena musim kemarau air kolam tersebut tinggal separo sehingga terlihat seperti kolam yang besar. Tanpa berpikir panjang si Kancil langsung terjun kedalam kolam. Ia merasa sangat gembira karena mendapatkan air minum. Ia minum dengan sepuas-puasnya. Tenggorokkanya sudah basah dan tenaganya sudah pulih kembali. Badanya kini menjadi segar. Adik-adik yang baik fabel dongeng sebelum tidur gajah yang baik hati akan bersambung di cerita anak selanjutnya yaitu , jangan sampai ketinggalan yah Navigasi pos CeritaHutan Singa Vs Harimau Cerpen Karangan: Tegar Diar Rohman Kategori: Cerpen Anak, Cerpen Fabel (Hewan) Lolos moderasi pada: 24 October 2016. Pada suatu hari hiduplah seorang harimau, harimau itu sangat sombong karena dia mengira kalau dialah yang paling kuat di hutan sehingga ia merasa ia adalah raja rimba, tapi pada suatu hari ada seekor tupai yang bertemu dengan si singa, tupai itu
Cerita dongeng si Kancil yang cerdik sudah banyak kakak kisahkan di blog ini. Kali ini si Kancil yang cerdik bertemu dengan harimau yang kuat bersama dengan kawanannya. Apakah si Kancil dapat selamat dari kepungan pada harimau? Yuk kita ikuti bersama cerita hewan harimau ini sampai selesai. Kumpulan Cerita Dongeng Si Kancil dan Harimau Terbaru Pada suatu hari, terjadilah kelaparan di sebuah pulau yang penduduknya kebanyakan di huni oleh para Harimau. Mereka sangat kelaparan, karena semakin hari tidak ada hewan yang dapat mereka mangsa. Akhirnya, Raja Harimau mengutus Panglima dan para Prajuritnya untuk pergi ke pulau kecil di sebrang dan kembali dengan membawa banyak makanan. Perjalanan ke pulau kecil di sebrang cukup jauh. Akhirnya, mereka pun sampai di tempat tujuan. Di sana mereka sangat takjub dengan melihat keindahan alam pulang kecil tersebut. Namun, setibanya mereka disana. Mereka hanya melihat seekor Kancil kecil di tepi pantai. Kancil pun segera berlari. Namun, ia terlambat. Ia sudah di kepung oleh para Harimau. ’ Hei Kancil! Di mana Rajamu? Kami datang untuk meminta makanan. Jika kalian menolak, kami akan menyerang pulau kecil ini. Dan lihatlah, kami membawa potongan kumis raja kami.’’ Kata prajurit Harimau dan menunjukkan kumis rajanya. ’ Kumis ini besar sekali. Pasti raja Harimau sangat besar dan kuat. Aku akan membawa kumis raja Harimau dan menunjukkannya kepada raja kami.’’ Kata Kancil. Cerita Dongeng Si Kancil dan Harimau Sebenarnya, Kancil sangat kebingungan karena di pulau kecil tersebut tidak terdapat seorang Raja. Pada saat itu, Kancil melihat sahabatnya seekor Landak yang sangat besar. Ia pun langsung menemukan sebuah ide. ’ Hei sahabatku. Kemarilah, aku sangat membutuhkan bantuanmu!’’ kata Kancil. ’ Hah? Bantuanku? Buat apa Cil?’’ Tanya Landak. ’ Untuk keselamatan semua hewan di pulau ini.’’ Jawab Kancil. Akhirnya, Landak pun mencabut durinya yang paling besar, rajam dan panjang. Setelah mendapatkan duri tersebut. Kancil langsung berlari membawa duri Landak dan menyerahkan kepada para Harimau. Kancil pun mencari di mana para Harimau itu. Akhirnya, Kancil berhasil menemukan mereka di tepi pantai. Mereka tertidur sangat pulas. Kancil pun membangunkan panglima Harimau. ’ Tuan, raja kami siap untuk berperang. Sebagai buktinya. Raja kami pun mengirimkan kumisnya.’’ Kata Kancil tegas. Ia pun langsung menyerahkan kumis Landak kepada para Harimau. ’ Ini kumis raja mu?’’ Tanya panglima Harimau. ’ Iya, itu adalah kumis raja kami yang paling kecil. Raja kami pun menerima tantangan dari raja kalian.’’ Kata Kancil. Para Harimau pun sangat terkejut melihat kumis raja pulau kecil yang besar dan tajam. ’ Kumis raja Kancil sangat besar. Sangat besar dari kumis raja kita. Kita pasti akan sulit untuk melawannya.’’ Bisik panglima Harimau kepada para prajuritnya. ’ Lalu bagaimana?” Tanya salah satu Harimau. ’ Sebaiknya kita segera pergi dari pulau ini.’’ Jawab panglima Harimau. Akhirnya, para Harimau pergi meninggalkan pulau kecil tersebut. mereka pun melanjutkan perjalanan ke pulau lainnya untuk mencari makanan. Sejak saat itu, tidak ada satu Harimau pun yang berani datang ke pulau kecil. Semua itu berkat kecerdikan Kancil dan kecerdikkannya. Pesan moral dari Cerita Dongeng Si Kancil dan Harimau adalah gunakan akalmu saat dihadapkan dengan masalah. Selesaikan masalah dengan tenang. Mintalah bantuan orang tuamu jika kamu benar-benar kesulitan. Baca dongeng kancil lainnya pada artikel kami berikut ini Cerita Dongeng si Kancil Anak Nakal dan Babi Sombong dan Dongeng Cerita Si Kancil Mencuri Timun Navigasi pos
Suatuhari harimau mendengar bahwa ada hewan yang lebih hebat darinya yaitu gajah. Maka harimau mencari gajah kedalam hutan. Saat bertemu dengan gajah, harimau pun mulai berkata kasar padanya. "Aku mendengar bahwa kau lebih hebat dariku gajah. Badanmu memang besar, tapi pasti tidak selincah aku saat berlari. Home » cerita fiksi , cerpen » Literasi Anak Melalui Cerita Fiksi Kerjasama Kelinci, Kambing, dan Gajah Manusia membutuhkan kehadiran orang lain. Salah satu supaya manusia dapat memenuhi kebutuhannya adalah dengan kerjasama. Kerjasama tidak dilakukan hanya dalam satu bidang saja, namun kerjasama yang dimaksud adalah kerjasama dalam berbagai bidang sangat diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat. Sebagai mahkluk sosial manusia penuh dengan keterbatasan. Dengan keterbatasan tersebut manusia tidak dapat memenuhi segala kebutuhannya tanpa bantuan orang lain. Manusia akan mempunyai makna ketika hidup bersama dengan orang lain bermasyarakat. Manusia akan merasa memiliki arti ketika berada disekeliling manusia lain . Dalam memenuhi kebutuhan tersebut kerjasama sebagai dampak dari interaksi manusia diperlukan untuk terciptanyan kehidupan yang sebagai mahkluk Tuhan Yang Maha Esa mempunyai status sebagai mahkluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri dalam memenuhi kebutuhannya. Manusia membutuhkan manusia lain untuk memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan yang bersifat fisik maupun kebutuhan yang bersifat non fisik. Manusia selalu mempunyai kecenderungan untuk hidup itu perlu dipupuk sikap kerjasama antara satu dengan lainnya dalam segala bidang kehidupan di masyarakat mulai dari lingkup terkecil yaitu keluarga sampai dengan lingkup terluas yaitu bangsa dan kerjasama tersebut dapat kita simak melalui cerita fiksi anak yang menginsfirasi berikut yang berjul “Kerjasama Kelinci, Kambing, dan Gajah”Literasi insfirasi anakSelamat membaca!Pada jaman dahulu, hiduplah seekor Kelinci dengan kakinya yang pincang. Ia tinggal di sebuah hutan. Karena kakinya yang pincang, ia sangat kesulitan ketika mencari makanan dan minuman. Suatu hari, Kelinci tersebut pergi ke pinggir sungai. Ia sangat kehausan. Namun, di tengah perjalanan. Ia melihat seekor Kambing terbaring dan terlihat sangat pincang tersebut perlahan-lahan mendekati Kambing. Ternyata, Kambing tersebut sedang sekarat karena kehausan. Melihat Kambing yang kehausan tersebut, kelinci sangat kebingungan. Untungnya tidak jauh dari tempat mereka berada terlihat sebuah Kelinci memeriksa keadaan Kambing tua. Ternyata, Kambing tua itu buta. Ia tidak tahu bahwa di dekatnya ada air. Sang Kelinci hanya tersenyum. Kambing yang ia temui ini mempunyai kaki, tetapi ia tidak mempunyai mata. Sedangkan dirinya? Ia mempunyai mata. Namun, tidak punya kaki seperti hewan pun segera membantu Kambing tua menuju sungai tersebut. setelah mereka minum dengan sepuasnya. Kelinci mendapatkan sebuah ide. Ia dan Kambing tua dapat bekerja sama. Mereka bisa saling bantu dan saling menguntungkan. Kelinci kembali tersenyum senang dengan idenya.’ Teman, aku mempunyai sebuah ide. Sebaiknya kita berdua bekerja sama. Aku membantumu dan kamu membantuku.’’ Kata Kelinci.’ Apa maksudmu?’’ Tanya Kambing tua.’ Kau buta tidak dapat melihat, dan aku pincang tidak dapat berjalan dengan lancar. Kau membantuku dengan kakimu untuk berjalan dan sebaliknya, aku membantumu dengan mataku.’’ Jawab Kelinci.’ Bagaimana caranya?’’ Tanya Kambing tua. Ia tertarik dengan ide Kelinci yang bisa menguntungkan itu.’ Caranya? Sangat gampang kawan. Aku duduk di atas punggungmu, sehingga kau dapat menggunakan mataku. Aku yang akan menunjukkan jalan kemana kau pergi. Sementara itu, kau membantuku untuk berjalan dengan kakimu.’’ Jawab Kelinci dengan sangat yang di katakana Kelinci, Kambing tua berpikir sebentar. Dengan sangat riang ia menerima ide cemerlang Kelinci.’ Ide mu sangat baik sekali. Mari kita bersahabat dengan baik.’’ Kata Kambing tua dengan nada senang.’ Jadi? Kau setuju dengan ide ku ini?’’ Tanya Kelinci.’ Tentu! Mari kita mulai, cepatlah naik ke atas punggungku.’’ Kata Kambing sangat senang sekali. Karena sekarang, ia dapat berjalan dan mendapatkan sahabat.’Kawan, seandainya saja kau tidak datang dan menolongku waktu itu. Mungkin aku sudah mati karena kehausan.’’ Kata Kambing, sambil terus berjalan.’Oh, lupakan semua itu. Aku hanya kebetulan lewat dan melihatmu. Masalah kematian itu urusan tuhan.’’ Jawab Kelinci dengan situlah awal Kelinci dan Kambing bersahabat. Kemana pun mereka pergi, mereka selalu bersama. Suatu hari, ketika mereka sedang berjalan-jalan. Mereka melihat pemandangan yang sangat indah. Kelinci menceritakan keindahan yang ia lihat. Agar sabahatnya pun dapat merasakan keindahan alam tersebut. Tiba-tiba, ia melihat seekor Gajah yang sedang duduk di tepi jalan. Gajah itu sedang menangis.’Sahabatku, pelankan suaramu. Di depan kita ada seekor Gajah yang sedang menangis.’’ Kata sang Kelinci.’Mengapa?’’ Tanya Kambing.’Aku tidak tahu. Mari kita dekati dia.’’ Jawab merika mendekat, Kambing pun menghentikan perjalanannya dan Kelinci mulai mendekati Gajah.’Mengapa kau menangis?’’ Tanya Kelinci.’Harimau, akan membunuhku!’’ jawab Gajah.’Mengapa?’’ Tanya Kelinci.’Pagi ini, ketika aku sedang mencari makanan untuk anak-anakku. Seekor Harimau tiba-tiba dan menangkapku. Harimau itu ingin membunuhku. Tapi, aku memohon kepadanya untuk pulang terlebih dahulu untuk memberitahukan anak-anakku. Dan berjanji akan menemuinya ketika menjelang sore nanti. Harimau pun menuruti permohonanku asal aku benar-benar menepati janji. Jika tidak, sebagai gantinya. Ia akan membunuh anak-anakku.’’ Kata Gajah bercerita dengan sedih.’Lalu, apa yang akan kau lakukan?’’ Tanya Kambing tua.’Aku akan menepati janjiku. Karena itu, aku sangat sedih.’’ Jawab Gajah cerita Gajah. Kelinci dan Kambing sangat marah kepada Harimau.’Jangan sedih kawan! Kami akan menolongmu. Sekarang kau berbaringlah terus di pinggir jalan ini.’’ Kata menuruti apa yang di katakana Kelinci tanpa ragu dan membantah. Kelinci pun turun dari punggung Kambing. Kemudian ia naik ke atas punggung Gajah yang sedang berbaring itu. Kelinci berpura-pura seakan-akan Gajah sudah mati dan dagingnya sedang di pun turun dan mencari-cari Gajah. Ia sudah sangat lapar dan Gajah akan menjadi santapannya untuk malam hari. Harimau pun melihat Kelinci sedang duduk di atas punggung Gajah. Harimau berpikir, Gajah itu sudah mati dan dagingnya sedang di makan oleh Kelinci. Harimau itu sangat marah.’Gajah ini adalah milikku! Mengapa kamu yang memakannya.’’ Kata Harimau tidak langsung menjawab. Ia malah memandang Harimau dengan sangat galak.’Mengapa kau berkata seperti itu? Akulah yang pertama mendapatkan Gajah besar ini. Ini Gajahku!’’ jawab Kelinci dengan sangat heran mendengar kata-kata Kelinci yang berani itu. Biasanya, hewan kecil yang ia temui sangat jinak. Tapi, Kelinci justru sangat galak. Pikir Harimau dalam hati.’Bagaimana caranya kau mebunuh Gajah yang sangat besar itu? Bagaimana pula kau menghabiskan daging Gajah, sedangkan tubuhmu itu sangat kecil.’’ Kata Harimau.’Hahaa, kau pikir aku Kelinci yang lemah? Pernahkan kau melihat Kelinci yang dapat membunuh seekor Gajah yang sangat besar? Jika aku dapat membunuh seekor Gajah, aku pun dapat membunuh seekor Harimau. Aku memberikan mu kesempatan. Sekarang, pergilah jauh-jauh, segera pergi dari sini, sebelum nasib mu sama dengan Gajah ini.’’ Jawab Kelinci dengan nada mengatakan itu, Kelinci pun kembali naik ke atas tubuh Gajah. Ia kembali berpura-pura makan daging Gajah. Harimau mulai ketakutan. Ia tidak tahu apalagi yang akan di katakannya.’Gajah ini adalah milikku. Kamu seharusnya tidak memakannya! Kata Harimau dengan gugup.’Hahaa, kau masih mau di sini? Pergilah sekarang, jika kau ingin selamat!’’ kata Kelinci Kelinci melompat turun dari Gajah. Ia pun berpura-pura mendekati Harimau. Harimau sangat ketakutan. Harimau berlari dengan sangat cepat untuk menyelamatkan diri dari Kelinci. Akhirnya, selamatlah Gajah dari kematian karena berkat keberania Kelinci. Meskipun itu hanya gertakan. Namun, gertakannya itu berhasil membuat Harimau ketakutan dan pergi jauh.’Terimakasih kawan, kau sudah menyelamatkan hidupku.’’ Kata Gajah pun kembali berkumpul dengan anak-anaknya yang sedang bersedih itu. Akhirnya, Kelinci dan Kambing tua pun melanjutkan perjalanan mereka. Mereka sangat senang, karena dapat membantu teman yang sedang membutuhkan bantuannya. Mereka berdua, selalu pergi bersama-sama dan tidak pernah terpisah. Temukan cerita inspiratif terbaik kami lainnya pada postingan berikut iniOmang-omang PemberaniKisah I karta dan Anaknya UlarKelinci dan Ayam PemalasNelayan dan Penyu AjaibSi Pipit dan Monyet di Tengah TelagaCerita dengan judul "Kerjasama Kelinci, Kambing, dan Gajah" merupakan cerita fiksi yang tokoh dan jalan ceritanya merupakan khayalan semata. Cerita tersebut bertujuan agar menjadi cerminan moral dalam berperilaku sehari-hari di dunia nyata baik dalam berpikir, berkata, maupun kalian membaca cerita fiksi tersebut, pesan moral apa yang dapat kalian petik? postkan jawabanmu pada kolom komentar! Tahunlalu, harimau Bonita, di kantong Kerumutan juga merenggut dua nyawa, Sumiati dan Yusri. Nasib satwa langka, dan dilindungi makin menyedihkan di Riau. Habitat makin terdesak, konflk dengan manusia, sampai perburuan untuk perdagangan. Pada Oktober saja, banyak kejadian suram bagi satwa di Riau. Minggu pertama Oktober, gajah Dita mati dalam Ada yang tahu cerita hewan fabel semut dan gajah? Jika belum, kalian harus membaca cerita dongeng binatang yang kakak ceritakan malam hari ini hingga selesai. Kakak banyak sekali memiliki cerpen binatang, salah satunya kakak posting pada artikel Kumpulan Cerita Hewan Fabel Pendek Terbaru. Selain itu Kakak juga memiliki banyak sekali koleksi kumpulan cerita anak yang menarik, silahkan adik cari sendiri di blog ini. Selamat membaca. Dahulu kala di sebuah hutan sangat rimba. Hiduplah bermacam-macam binatang, dari yang paling kecil seperti Semut dan binatang yang paling besar seperti Gajah. Gajah sangat angkuh, ia mengakui dirinya paling kuat. Gajah binatang yang di segani di hutan tersebut karena berhasil mengalahkan Harimau si raja hutan. Gajah dengan mudah mengalahkan Harimau, dengan belalainya yang panjang, Harimau diangkat timggi-tinggi dan di banting ke tanah. Karena dapat mengalahkan Harimau, Gajah mengaku sebagai pengusa hutan rimba yang baru. Gajah sangat sombong. Karena badannya yang sangat besar, ia berpikir dapat mengalahkan semua binatang. Ia menyepelekan hewan-hewan yang berada di hutan. Karena kesombongan itu, ia tidak di senangi oleh hewan-hewan lainnya. Pada suatu hari, Gajah mengadakan suatu sayembara, siapapun yang dapat mengalahkannya, ia berhak menggantikannya sebagai Raja hutan. Sayembara itu di sambut sangat antusias dari berbagai binatang. Terutama binatang buas yang suka memangsa binatang kecil yang tidak berdaya. Sayembara yang dinanti sudah tiba. Semua bintang berkumpul. Termasuk binatang yang besar seperti. Harimau, Badak, Landak, dan Beruang. Namun, pada saat mereka melihat Gajah, mereka merasa takut untuk melawannya. Semua binatang tidak ada yang berani berhadapan dengan binatang raksasa itu. Cerita Dongeng Binatang Fabel Semut Dan Gajah Melihat tidak ada seekor pun yang dapat mengalahkannya. Kesombongannya pun sangat meningkat. Gajah pun menakut-nakuti hewan lainya dengan menjulurkan belalainya yang panjang di depan semua hewan. Ia merasa paling kuat dan di takuti semua hewan. Ketika Gajah menunjukan kesombongannya. Tiba-tiba turunlah seekor Semut dari batang pohon. ’ Aku ingin mengikuti sayembara ini! Bolehkan aku ikut?’’ Tanya Semut dengan ramah. ’ Hei kau hewan kecil! Kau bukan lawanku. Kau aka melawanku yang sebesar ini? Tubuhmu saja tidak ada sebesar ujung ekorku.!’’ Jawabnya sambil tertawa. Mendengar ucapan Gajah, Semut pun merasa kesal. Namun, ia tetap rendah hati. ’ Baiklah Gajah, sekarang kau boleh smbong di hadapanku. Namun, kau belum pernah merasakan gigitanku bukan?’’ jawabnya. Gajah pun mulai marah mendengar yang di ucapkap Semut. Ia langsung masuk kedalam arena pertarungan. ’ Majulah hei kau Semut!’’ kata sang Gajah. Dengan gagah berani Semut maju ke dalam arena. Pertempuran terjadi sangat tidak seimbang. Semut di injak-injak Gajah dengan sangat mudah. Namun, Semut yang cerdik dan berani itu mencari kesempatan. Tanpa Gajah sadari, Semut berhasil naik ke atas punggung Gajah yang besar itu. Kesempatan itu tidak di sia-siakan oleh si kecil Semut. Semut hatu kelemahan Gajah terletak pada telinga yang besar dan lebar itu. Perlahan-lahan ia masuk ke lubang telinga Gajah. Semut mulai menggerogoti isi telinga Gajah. Gajah mulai merasa kesakitan. Tubuhnya yang sangat besar itu berguling-guling di atas tanah karena menahan kesakitannya. Gajah berusaha mengeluarkan Semut itu dari telinganya. Namun, usahanya sia-sia. ’ Ampun Semut! Aku mengaku bersalah.’’ Teriak Gajah. Heban besar itu mulai menyerah. Mendengar teriakan Gajah, ia merasa sangat kasihan. Semut keluar dari lubang telinga. ’ Mangkannya hidup tidak boleh sombong dan angkuh. Kamu besar. Namun, ada lagi yang lebih besar. Sekarang kamu kuat. Namun, ada yang lebih kuat dari kamu. Kekuatan tenaga tidak selalu dapat menolong. Namun, kecerdikan otak selalu di atas segalanya.’’ Ujarnya. Gajah hanya terdiam. Ia merasa sangat malu, hewan-hewan lain hanya menyaksikan kekalahan Gajah dan tertawa dan bersorak-sorak. Salah satu binatang yang turut menonton pertarungan member komentar. ’ Mangkannya jangan suka meremehkan hewan lainnya. Semut, memang binatang yang sangat kecil. Namun, Semut adalah pahlawan yang dapat mengalahkan kesombongan dan keangkuhan.’’ Pesan moral dari Cerita Dongeng Binatang Fabel Semut Dan Gajah adalah sehebat-hebatnya kita pasti ada orang lain yang memiliki keahlian yang lebih tinggi. Kelebihan yang kita miliki jangan membuat kita sombong dan lupa diri. Justru harus rendah hati dan bersyukur. Baca cerita dongeng binatang kami lainnya pada posting berikut ini Cerita Pendek Hewan Anak Burung Unta Dan Ibunya dan Cerita Dongeng Binatang Rusa Dan Kulomang

Dalamcerita fabel ini, si kelinci menolong kambing buta dan gajah yang hendak menjadi mangsa seekor harimau. Kambing adalah sosok yang bijak dan juga baik. Ia mau menolong si kelinci yang kakinya sedang terluka sehingga tak bisa berjalan. Sedangkan gajah adalah sosok yang rela berkorban.

Adik-adik yang baik, kali ini Dongeng Anak akan bercerita dengan judul dongeng gajah yang baik hati. Dongeng untuk anak ini dibagi menjadi Dua Seri, dan ini adalah bagian dongeng seri pertama. Yuk adik-adik kita baca suatu hari, ada seekor gajah yang sangat baik hatinya. Ia bertubuh tinggi, besar dan juga sangat kuat. Memiliki gading yang besar dan belalai yang sangat panjang pula. Ia pun suka membantu dan memberi makan kepada binatang lain yang sedang kelaparan. Bukan hanya itu Si Gajah pun suka memberikan pertolongan kepada binatang-binatang lain yang sedang anak judul gajah dan harimauDalam dongeng ini sigajah melakukan perjalanan yang sangat jauh, melewati sungai dan hutan rimba. Ketika Ia melewati hutan ia bertemu dengan seekor harimau yang malang. Tubuh siharimau itu tertindih dahan pohon, melihat sigajah lewat harimau pun meminta pertolongan kepada si gajah."Gajah... oh gajah, tolonglah aku gajah," teriak siharimauDan sigajah pun menghampiri siharimau yang malang itu dan dengan sigap mengangkat dahan pohon yang menindih siharimau dengan belalainya yang kuat."Terimakasih oh gajah, jika kau tidak segera datang dan menolongku, mungkin aku sudah mati karena tertindih batang pohon yang besar itu. Sekali lagi aku ucapkan terima kasih gajah." Ucap siharimau"Iya.. harimau, kau harus bersyukur karena bisa selamat dan kau hanya mengalami luka yang ringan." Sahut gajah"Benar sekali gajah, untung kau lewat sini. kalu binatang lain yang lewat belum tentu bisa mengangkat batang pohon yang besar itu. Sekali lagi aku benar-benar berterima kasih kepada mu gajah" Kata harimau"Sudahlah harimau, memang kita hidup harus saling tolong menolong" Kata si gajahMeskipun si gajah adalah binatang yang sangat kuat, akan tetapi ia tidak sombong dan tetap rendah hati. Dan gajah pun meneruskan perjalanannya gajah kemudian bertemu dengan seekor kancil yang sedang asik menikmati mentimun."Perutku sekarang sudah sangat kenyang, dan aku ingin minum. Aku harus segera mencari air untuk minum." kata kancil berbicara sendiri setelah menghabiskan mentimun yang ia petikSikancil pun beranjak pergi ke arah sungai untuk minum. Akan tetapi setelah sampai ditujuan, sungai itu kering tidak ada air sedikit pun untuk membasahi tenggoorokannya yang sudah mulai pun berkeliling hutan untuk mencari air minum. Tetapi ia merasa kecewa karena setelah ia berkeliling ke sungai-sungai, rawa dan danau semuanya kering, tidak ada air sedikit pun berpikir sejenak, "Dimana lagi aku bisa mendapatkan air untuk minum," gerutu sikancil sendiri. Ia teringat masih ada satu tempat lagi yang belum ia kunjungi yaitu sebuah kolam besar yang terletak ditengah hutan."Sekarang aku harus segera pergi kekolam besar itu, mungkin saja aku disana bisa mendapatkan air untuk ku minum." gerutu sikancil didalam hatiBaca Juga Dongeng LainnyaSikancil pun mulai berjalan ketengah hutan, tempat dimana kolam besar itu berada. Sesampainya di kolam yang dimaksud ternyata benar saja dugaan sikancil, masih ada air dikolam tersebut."Ternyata benar dugaan ku, masih ada air dikolam ini," gumam sikancilSebenar nya kolam itu sangat kecil. Tetapi karena musim kemarau air dikolam itu pun surut dan hanya tinggal setengahnya, hingga seperti terlihat kolam yang sikancil merasa gembira bisa mendapatkan air minum, tanpa pikir panjang lagi ia pun langsung terjun kedalam kolam tersebut dan meminum air sepuas-puasnya. tenggorokannya yang tadinya kering kini sudah basah kembali, tenaganya pun sudah mulai pulih dan badannya sudah menjadi segar tidak menyadari bahwa tindakannya masuk kedalam kolam itu adalah sangat ceroboh, Ia tidak berfikir bagaimana caranya ia bisa naik kembali ke atas daratan. Sudah beberapa kali sikancil berusaha memanjat dari dalam kolam tersebut, tetapi ia tidak bisa sampai anak, dongeng anak bergambar, dongeng gajah, dongeng kancil, dongeng harimau, dongeng fabel, cerpen, cerpen fabel, cerita pendek, dongeng edukatif Merekasangat kelaparan, karena semakin hari tidak ada hewan yang dapat mereka mangsa. Akhirnya, Raja Harimau mengutus Panglima dan para Prajuritnya untuk pergi ke pulau kecil di sebrang dan kembali dengan membawa banyak makanan. Perjalanan ke pulau kecil di sebrang cukup jauh. Akhirnya, mereka pun sampai di tempat tujuan. Di sana mereka sangat takjub dengan melihat keindahan alam pulang kecil tersebut. Dongeng kelinci, kambing, gajah, dan harimauPublished on May 22, 2017Rizky Faisal Bahkangigi singan dan harimau yang tajam, tak akan mampu memakan kayu". Kata gajah. Seakan tahu dengan siasat kancil, si tikus berusaha sok angkuh dan berani. " Raja ku ini, giginya sangat kuat dan tajam, jangankan daging kalian, batang kayu yang besarpun tak menjadi masalah untuk dirinya. Mampu dia robohkan dan dia makan..". kata kancil.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Gajah dan semut sudah berteman akrab sejak mereka tinggal di Hutan Larangan. Kedua binatang ini selalu bersama-sama dan saling membantu. Mereka menjadi panutan seluruh warga hutan. Tapi beberapa hari belakangan ini, mereka tidak lagi berteman. Harimau bertemu gajah mandi di sungai sendirian. Padahal biasanya gajah selalu bersama semut. Kijang pun melihat semut mengangkut makanan ke sarangnya tanpa sang gajah. Apa yang terjadi? Harimau dan kijang kebingungan. "Kenapa ya gajah dan semut seperti bermusuhan?" tanya harimau kepada kijang di suatu siang yang cerah. "Aku tak tahu, Pak Harimau! Mungkin mereka bertengkar," jawab kijang sedih. Harimau manggut-manggut. "Bagaimana kalau kau menemui semut, kemudian menanyakan mengapa dia tidak lagi bersahabat dengan gajah. Aku juga akan menemui gajah," kata harimau."Baiklah, Pak! Kalau dibiarkan berlarut-larut, ini membahayakan kenyamanan hutan. Bisa-bisa warga saling bermusuhan. Pendukung semut membela semut. Pendukung gajah membela gajah."Harimau dan kijang akhirnya berjalan berlawanan arah. Harimau menuju ke arah timur. Kijang ke arah barat. Tapi sampai hari gelap, kedua binatang ini tidak menemukan gajah dan semut. Ke mana gerangan gajah dan semut?Harimau lelah dan mengantuk. Dia merebahkan badan di bawah pohon beringin. Saat itulah dia melihat gajah datang tertunduk-tunduk. "Hai, Pak Gajah! Ke sini sebentar!" panggil berjalan gontai mendekati harimau. "Ada apa?" tanya si gajah malas-malasan."Kenapa beberapa hari belakangan ini kau tidak lagi bersama semut? Kalian bertengkar, ya?" Harimau berbicara pelan agar gajah tidak tersinggung. 1 2 3 Lihat Fiksiana Selengkapnya
Gajahsumatra (bahasa Latin: Elephas maximus sumatranus) adalah subspesies dari gajah asia yang hanya berhabitat di Pulau Sumatra.Gajah sumatra berpostur lebih kecil daripada subspesies gajah india.Populasinya semakin menurun dan menjadi spesies yang sangat terancam. Sekitar 2000 sampai 2700 ekor gajah sumatra yang tersisa di alam liar berdasarkan survei pada tahun 2000.

KISAH GAJAH, KERBAU DAN HARIMAU Mila Blog - Suatu hari ada seekor kerbau mencari gajah didalam hutan. Kerbau tersebut mencari gajah untuk menemaninya mencari makanan dihutan. Setelah lama mencari akhirnya kerbau melihat gajah yang sedang berjalan. Gajah tersebut mau menemani kerbau untuk mencari makanan, tetapi sebelum bertemu gajah sang kerbau menemui harimau terlebih dahulu. Sang kerbau juga meminta harimau untuk menemaninya mencari makanan dihutan dan harimau menerima ajakannya. Setelah kerbau mengumpulkan gajah dan harimau. Kemudian mereka berusaha melakukan perburuan makanan bersama. Mereka berusaha menangkap hewan hewan lain dan merebut makanan hewan lain juga. Ketiga hewan itu bekerja sama untuk memburu makanan hewan tersebut mulai dari pagi sampai sore mencari makanan. Mereka berhasil menangkap hewan lain dan merebut makanannya. Berbagai jenis makanan dikumpulkan mulai dari buah buahan sampai hewan hewan hidup. Harimau menunjuk kerbau untuk membagi makanannya. Kerbau tersebut menghitung banyaknya makanan dan membagi tiga dengan adil. Sang harimau merasa tidak adil dan marah, akhirnya ia menerkam kerbau dan tumpukan makanannya menjadi bertambah. Setelah itu harimau menunjuk gajah untuk membagi makanannya. Akhirnya karena harimau merasa masih kurang akhirnya ia juga menerkam gajah. Harimau tersebut serakah karena merasa kekurangan makanan dan menerkam kedua temannya tadi.

Gajahbertanya-tanya apa yang bisa ia lakukan untuk memecahkan masalah semua penghuni hutan. Sementara itu, harimau terus memakan siapa saja yang ditemuinya. Gajah berjalan menghampiri harimau dan berkata, "Tolong, Pak Harimau, jangan memakan binatang malang ini.". "Pikiran urusanmu sendiri!" geram Harimau.
Halo, Sara K, terima kasih sudah bertanya pada Roboguru. Kakak bantu jawab, ya. Jawaban soal di atas adalah D. Untuk memahami alasannya, simak pembahasan berikut. Fabel adalah bentuk narasi, biasanya menampilkan hewan yang berperilaku dan berbicara sebagai manusia, menyampaikan pelajaran moral dan seringkali dirumuskan secara eksplisit di bagian akhir. Dalam KBBI, fabel adalah cerita yang menggambarkan watak dan budi manusia yang pelakunya diperankan hewan, berisi pendidikan moral dan budi pekerti. Struktur Cerita Fabel Sama seperti teks lainnya, fabel memiliki struktur tersendiri. Fabel dimulai dari orientasi, menuju ke komplikasi, lalu klimaks, dan berlanjut ke resolusi serta koda. Orientasi adalah bagian awal di suatu cerita. Di bagian ini, ada pengenalan tokoh, latar waktu, latar tempat, serta watak tokoh. Kemudian, teks fabel dilanjutkan dengan komplikasi. Di bagian komplikasi, ada hubungan sebab dan akibat sehingga muncul masalah. Komplikasi dimulai dari saat munculnya masalah hingga masalah mencapai puncak/klimaks. Biasanya, komplikasi terjadi akibat kepribadian salah satu tokoh yang bertentangan dengan tokoh lain. Setelah komplikasi mencapai klimaks, barulah masuk ke bagian resolusi. Masalah yang terjadi pada komplikasi dapat diselesaikan di sini. Lalu, teks fabel ditutup dengan koda yang menjelaskan pelajaran apa yang bisa diambil dari cerita tersebut. Koda bisa juga merupakan nilai moral dari pengarang yang tidak disampaikan secara eksplisit. Dari cerita diatas, dijelaskan bahwa sebelum bertemu gajah, sang kerbau menemui harimau terlebih dahulu. sehingga dapat dipastikan bahwa paragraf sebelumnya pasti menjelaskan kerbau yang mencari gajah untuk menemaninya mencari makan. hal tersebut diperjelas dengan pernyataan "Tetapi sebelum bertemu gajah." Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah D.

KetikaIa melewati hutan ia bertemu dengan seekor harimau yang malang. Tubuh siharimau itu tertindih dahan pohon, melihat sigajah lewat harimau pun meminta pertolongan kepada si gajah. "Gajah oh gajah, tolonglah aku gajah," teriak siharimau

Kalau dipikir-pikir, mungkinkah harimau berguru dari seekor kucing? Bisa jadi iya. Kamu akan tahu alasannya setelah membaca ulasan tentang dongeng harimau dan kucing berikut ini!Apakah kamu pencinta cerita rakyat, fabel, atau dongeng? Jika iya, mungkinkah kamu sudah pernah mendengar dongeng tentang hubungan harimau dan kucing? Kalau belum, kami menyediakan informasinya di artikel artikel ini, kami memaparkan kisah lengkap dari kedua binatang tersebut. Bukan itu saja, kami juga menguraikan informasi lain berisi unsur intrinsik pembangun cerita, termasuk pesan moral yang terkandung dalam dongeng harimau dan tahu bagaimana penjelasan lengkapnya? Kalau begitu tak perlu berlama-lama lagi, langsung saja intip keterangan di bawah ini sampai selesai dan ambil hikmah yang ada di balik cerita. Selamat membaca!Cerita Lengkap Dongeng Harimau dan Kucing Dahulu kala, dikatakan bahwa kucing adalah guru bagi harimau. Kucing digambarkan memiliki rambut putih, tubuhnya sedikit gemuk, dan mempunyai ekor yang panjang. Ia sosok yang hebat dan dihormati, serta mendapat julukan sebagai guru besar. Kucing memiliki dua murid yang setia, yaitu singa dan harimau. Hanya saja karena dongeng ini hanya fokus pada kucing dan harimau, maka singa tidak diceritakan. Harimau digambarkan berperawakan mirip kucing, tetapi tubuhnya lebih besar dengan warna rambut oranye dan garis loreng berwarna hitam. Walau kucing memiliki tubuh yang lebih kecil, harimau sangat menghormati gurunya itu. Kucing sendiri amat sabar mengajari harimau berbagai hal, termasuk keahlian dalam berburu. Mereka juga saling menyayangi satu sama lain. Baca juga Dongeng Keong Mas dan Ulasannya, Kisah Putri Cantik yang Dikutuk Penyihir Jahat Pelajaran Berburu Suatu hari, kucing tengah melatih harimau berburu. Pertama-tama, harimau harus belajar mengintai mangsa dan begitu waktunya tepat, ia mesti segera menangkap hewan incarannya. Untuk menguasai keahlian berburu ini, binatang buas itu perlu belajar bersabar. Setelah selama ini harimau hanya memakan tikus dari hasil buruan sang guru, ia akhirnya berkesempatan mencari mangsa dan makanannya sendiri. “Untuk pelajaran yang satu ini, kau perlu sabar dan berhati-hati, Muridku,” kata kucing memperingatkan. Harimau mengangguk tanda mengerti, ia pun mulai mengintai mangsa dari balik semak-semak. Rupanya, ia mengincar seekor kijang gemuk yang sedang mencari makan di dalam hutan. Dengan langkah perlahan, harimau bersembunyi dan mengawasi kijang itu tanpa lengah sedikit pun. Beberapa lama mengawasi, harimau akhirnya memiliki kesempatan untuk menerkam kijang. Ia berlari lalu menangkap incarannya itu. Betapa girang dirinya usai berhasil melumpuhkan calon mangsanya. “Guru! Lihatlah! Aku berhasil menangkap seekor kijang!” Harimau berteriak memanggil gurunya yang tengah bersantai di ranting sebuah pohon tak jauh dari tempatnya berburu. “Hebat. Kau sungguh hebat. Aku semakin menyukaimu, Muridku,” ujar kucing sembari tersenyum bangga. Tak cuma sekali, harimau menjajal berburu beberapa kali lagi. Ia semakin gesit dan lincah, serta makin singkat waktunya untuk mengintai lalu menerkam mangsanya. Hal ini membuat kucing bangga dan memujinya, “Perkembanganmu juga sangat pesat. Gerakanmu makin gesit, cepat, dan tepat sasaran.” Baca juga Legenda Aji Saka dan Asal Usul Aksara Jawa Beserta Ulasan Lengkapnya Harimau yang Takabur Kemampuan harimau makin bertambah hebat dari hari ke hari. Karenanya, ia jadi sedikit sombong, bahkan berkeinginan untuk menguasai hutan. “Aku memang hebat tak terkalahkan, Guru. Aku harus menjadi penguasa di hutan ini!” Tukas harimau diiringi tawa. Namun, kucing tidak menghendaki hal tersebut. Ia ingin agar harimau menjadi binatang yang melindungi hutan tempat tinggalnya. “Kau harus menjadi pelindung hutan, Muridku. Gunakan kelebihanmu dengan bijaksana,” ucap kucing. “Guru tak perlu khawatir. Soal itu akan kupikirkan nanti. Saat ini aku ingin makan dulu karena sangat lapar setelah berburu,” ujar harimau seraya berlalu. Sementara itu, kucing juga kembali ke rumahnya dan beristirahat. Beberapa hari kemudian, harimau tidak datang untuk berlatih atau sekadar menemui sang guru. Dari para binatang lain yang menghuni hutan, kucing mendengar kabar kurang mengenakkan dari muridnya itu. Para binatang mengeluh karena merasa terancam hidupnya. Terlebih, harimau kerap memburu anak kijang atau rusa bukan untuk kesenangannya semata. Tak heran jika ketenteraman hutan terganggu karena sikap takaburnya. Baca juga Cerita Legenda Kali Gajah Wong dari Yogyakarta yang Menarik Tuk Dibaca Beserta Ulasan Lengkapnya Ambisi Tak Terbendung Dongeng harimau dan kucing berlanjut ketika suatu hari murid ingin bertemu dengan gurunya. Harimau mendatangi rumah kucing, tetapi bukan untuk melepas rindu, melainkan buat menagih ilmu lain yang belum diberikan sang guru. “Sudah lama kau tidak mengunjungiku. Bagaimana keadaanmu sekarang?” Kucing bertanya. “Aku telah berhasil menjadi hewan yang paling ditakuti di hutan ini, Guru. Akan tetapi, hanya satu yang belum kukuasai. Aku ingin kau mengajariku cara memanjat pohon,” pinta harimau. Mendengar ucapan yang dirasa kurang sopan dari muridnya, kucing menghela nafas sambil mengatur agar emosinya tidak meledak. “Memangnya apa yang akan kau lakukan setelah berhasil menguasai ilmu memanjat pohon?” Sang guru bertanya lagi. “Aku harus menaklukkan tupai, bajing, juga burung supaya mereka tahu kalau akulah penguasa di hutan ini,” jawab harimau. “Belum saatnya kau memelajarinya. Aku akan mengajarkan ilmu itu padamu suatu saat nanti. Bersabarlah!” Kucing meninggikan suara. Ia melanjutkan, “Sebaiknya kau hentikan ambisimu menguasai hutan ini. Kau semestinya melindungi rumahmu dan jadi pengayom bagi seluruh penghuni hutan.” Sayangnya, harimau tidak mengindahkan peringatan sang guru dan malah mengucapkan kata-kata kasar kepada kucing. “Guru, kau terlalu lemah rupanya. Daripada hanya banyak bicara, cepatlah ajarkan ilmu itu kepadaku. Kalau tidak, aku akan membunuhmu!” Harimau mengancam gurunya sendiri. “Aku tidak akan membiarkanmu menghalangiku untuk menjadi penguasa hutan.” Baca juga Legenda Ki Ageng Mangir dari Yogyakarta dan Ulasan Menariknya Akhir dari Dongeng Harimau dan Kucing Harimau mengamuk karena keinginannya tidak terpenuhi. Tanpa ragu, ia menyerang kucing yang tak lain adalah gurunya sendiri. Nyawa kucing nyaris melayang diterkam harimau kalau saja ia tak berhasil menghindar. Ia masih beruntung. “Kau sudah benar-benar berubah. Aku menyesal telah berbuat baik dan menurunkan semua ilmuku padamu,” celetuk kucing. “Belum semuanya! Ingat itu! Kau akan mati di tanganku!” Harimau pun kembali menyerang kucing dengan membabi-buta. Kucing yang lebih hebat dan gesit masih mampu menyelamatkan diri. Ia menghindar dengan melompat ke atas pohon. Di atas sana, ia menangis menyaksikan muridnya yang dulu dibanggakan menjadi beringas dan tak tahu aturan. “Kucing sial! Baiklah, kali ini aku akan membiarkanmu pergi. Selagi aku mengampunimu, pergilah dari hutan ini. Aku tak ingin melihat wajahmu lagi,” umpat harimau. “Kalau aku melihatmu lagi atau sampai mencium bau kotoranmu, aku bersumpah akan membunuhmu dan seluruh keturunanmu!” Begitu harimau berlalu, kucing langsung pergi meninggalkan hutan. Ia berjalan menuju perkampungan padat penduduk agar tak lagi bertemu murid yang telah mengecewakannya. Sejak itu pula, ia mewariskan ilmu kepada seluruh keturunannya dan meminta mereka mengubur kotorannya dengan tanah untuk memastikan baunya tidak tercium. Dengan begitu harimau tidak akan menemukan mereka. Baca juga Kisah Asal Mula Tombak Kyai Pleret dan Ulasannya, Peninggalan Kerajaan Mataram yang Legendaris Unsur Intrinsik 1. Tema Dongeng harimau dan kucing yang kami paparkan di artikel ini mengusung tema tentang pentingnya menjaga kepercayaan orang lain dan tidak menyalahgunakan ilmu atau kelebihan yang kita miliki. Tema lain yang mungkin diusung adalah mengenai pentingnya mendengarkan nasihat dari seorang guru atau orang yang lebih berpengalaman dibandingkan kita. 2. Tokoh dan Perwatakan Ada dua tokoh yang diceritakan dalam dongeng tentang harimau dan kucing di atas. Pertama ialah kucing yang digambarkan sebagai sosok bijak, punya banyak keahlian, dan dihormati. Kedua, ada harimau yang semula bersikap baik tetapi kemudian beringas dan menjadi binatang sombong yang mengancam kehidupan hewan lain. 3. Latar Walau tidak dideskripsikan dengan jelas, tetapi dongeng harimau dan kucing ini menyebutkan bahwa latar terjadinya cerita adalah di hutan. Ada pula disinggung latar lain, yaitu perkampungan yang menjadi tempat tinggal baru bagi kucing setelah meninggalkan hutan. 4. Alur Fabel yang satu ini menggunakan alur maju mengingat ceritanya dipaparkan secara kronologis dari awal sampai akhir peristiwa. Yaitu bermula dari harimau yang berguru pada kucing, konflik yang membuat keduanya berkelahi, lalu diakhiri dengan kucing yang mengalah dan pergi. 5. Pesan Moral Pesan moral yang terkandung dalam dongeng harimau dan kucing, salah satunya agar kita senantiasa menghormati guru dan orang tua. Bagaimanapun, mereka telah mengajarkan ilmu yang bermanfaat bagi hidup kita, sehingga ada baiknya jika kita tidak durhaka kepada mereka. Pesan lainnya, janganlah bersikap sombong dan meremehkan orang lain walau kita memiliki kelebihan. Tetaplah hargai mereka, karena kita tidak tahu kebaikan apa yang mungkin kita dapatkan dari orang lain nantinya. Tak hanya unsur intrinsik, unsur ekstrinsik juga memengaruhi terciptanya kisah ini. Misalnya saja berkaitan dengan kebiasaan dan budaya masyarakat tempat dongeng tersebut diceritakan turun temurun secara lisan. Baca juga Kisah Ikan Sakti Sungai Janiah dan Ulasan Menariknya, Ketika Anak Tak Menuruti Perintah Ibunya Fakta Menarik di Balik Dongeng Harimau dan Kucing 1. Harimau Dianggap sebagai Cucu Kucing Rupanya, sebagian masyarakat di masa lalu percaya bahwa kucing merupakan nenek dari harimau. Ada fabel lain mengenai kedua binatang tersebut yang mengisahkan cerita mereka. Di dalam cerita itu diungkapkan, nenek kucing berpesan kepada cucunya, yaitu harimau untuk menjaga hutan. Pasalnya, kucing pergi meninggalkan hutan dan memutuskan tinggal di tempat lain. 2. Harimau adalah Spesies Terbesar Keluarga Kucing Sebagian orang barangkali juga berpikir bahwa harimau dan kucing mempunyai kemiripan. Bedanya hanya ukuran tubuh mereka, yang mana harimau memiliki ukuran jauh lebih besar dibandingkan dengan kucing. Nama ilmiahnya adalah Panthera tigris, atau yang dikenal pula dengan sebutan macan. Spesies ini merupakan jenis kucing atau felidae kedua yang memiliki kemampuan berlari super cepat setelah ceetah. Baca juga Kisah Sabai Nan Aluih dan Ulasan Menariknya, Sang Perempuan Pemberani dari Padang Tarok Kagum Membaca Dongeng Harimau dan Kucing di Atas, Bukan? Demikian tadi uraian berupa dongeng mengenai kucing dan harimau, termasuk ulasan menariknya yang perlu kamu ketahui. Semoga informasi yang kami sajikan menambah wawasanmu soal fabel dan cerita yang kaya akan nilai kehidupan, ya. Jangan ragu jika ingin membagikan artikel kami ke media sosial agar dibaca lebih banyak orang. Bila perlu, bagikan pula dongeng-dongeng favoritmu yang kami paparkan ulasannya di artikel lainnya. PenulisArintha AyuArintha Ayu Widyaningrum adalah alumni Sastra Indonesia UNS sekaligus seorang penulis artikel nonfiksi yang juga punya banyak jam terbang menulis fiksi, seperti cerpen dan puisi. Terkadang terobsesi menulis skrip untuk film atau sinema televisi. Punya hobi jalan-jalan di dalam maupun luar negeri. EditorElsa DewintaElsa Dewinta adalah seorang editor di Praktis Media. Wanita yang memiliki passion di dunia content writing ini merupakan lulusan Universitas Sebelas Maret jurusan Public Relations. Baginya, menulis bukanlah bakat, seseorang bisa menjadi penulis hebat karena terbiasa dan mau belajar. CeritaFabel G7 SMP Menara Harapan Ciputat
0% found this document useful 0 votes121 views1 pageDescriptiondongeng gajah dan harimauOriginal Titledongeng gajahCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes121 views1 pageDongeng GajahOriginal Titledongeng gajahJump to Page You are on page 1of 1Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel the full document with a free trial!
WirakaryaSakti (WKS) melakukan patroli sisir jerat, untuk meningkatkan kewaspadaan sekaligus memonitoring pergerakan Gajah dan Harimau Sumatera. Rilis yang diterima menyebutkan patroli bersama ini dilakukan pada hari Senin (9/8) di hutan Muara Kilis dan sekitarnya dalam areal Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) sebagai penyangga Taman Nasional
Kehidupan satwa langka dan dilindungi di Riau, makin mengkhawatirkan. Satu contoh di Suaka Margasatwa Balai Raja, data WWF Riau, ada 25 gajah pada 2014. Setahun terakhir, hanya lima sampai tujuh gajah terpantau. Awal Oktober ada gajah mati dan terjerat di Riau. Masih bulan sama, Polair Polda Riau menangkap seorang pelaku yang menguasai blangkas di Kepenghuluan Panipahan Laut, Kecamatan Pasir Limau Kapas, Rokan Hilir. Pada 24 Oktober 2019, konflik harimau dan manusia juga terjadi di Bentang Kerumutan, masuk Indragiri Hilir. Wahyu Kurniadi, asal Aceh bekerja di perusahaan kontraktor, PT Kencholin Jaya, rekanan perusahaan hutan tanaman industri, PT Riau Indo Agropalma RIA, tewas diterkam harimau dari belakang dan dibawa lari. Konflik manusia dan harimau selain Wahyu juga menimpa M Amri, pekerja PT RIA di kanal sekunder 41, Desa Tanjung Simpang, Pelangiran, Indragiri Hilir, pada 23 Mei lalu. Pada Agustus, giliran Darmawan asal Sumatera Selatan, diterkam di konsesi PT Bhara Induk, juga lansekap Kerumutan. Tahun lalu, harimau Bonita, di kantong Kerumutan juga merenggut dua nyawa, Sumiati dan Yusri. Nasib satwa langka, dan dilindungi makin menyedihkan di Riau. Habitat makin terdesak, konflk dengan manusia, sampai perburuan untuk perdagangan. Pada Oktober saja, banyak kejadian suram bagi satwa di Riau. Minggu pertama Oktober, gajah Dita mati dalam kubangan parit pembatas kebun masyarakat di Suaka Margasatwa Balai Raja, Kecamatan Mandau, Bengkalis. Gajah betina usia 25 tahun ini, ditemukan sudah membusuk. Isi perut berserakan. Sejak 2014-2018, Dita dalam pengawasan medis Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam BKSDA Riau, karena tak punya tapak kaki sebelah kiri bagian depan setelah terkena jerat. Baca juga Harimau Terkam Buruh Kebun Sawit di Riau, Apa Kata Mereka? Hasil pemeriksaan makroskopis post mortem, menyatakan, Dita mengalami pembengkakan hampir semua tubuh. Tak ada tanda-tanda kekerasan fisik maupun keracunan. Hasil patologi anatomi atau bedah bangkai, menyatakan, telapak kiri alami kematian jaringan dengan diameter 26 cm, otot tulang metacarpal sampai scapula mengalami peradangan sepanjang 245 cm dan jaringan sudah mengalami nekrosa. Organ paru-paru, jantung, hati, usus besar dan halus maupun ginjal mulai lisis dan nekrosa. Dalam lambung terdapat sedikit sisa pakan. Diagnosa tiga dokter BKSDA Riau dari hasil nekropsi dan pemeriksaan patologi anatomi, menyimpulkan, Dita alami peradangan seluruh tubuh karena infeksi atau septikemia/sepsis. BKSDA Riau mendata, selain Dita juga ada satu gajah betina dewasa dan satu anak gajah lain di SM Balai Raja. Data WWF Riau, gajah mati bukan hanya Dita. Pada 2016, dua gajah betina dewasa mati karena sakit dan kesetrum pagar listrik warga yang melindungi kebun. Syamsidar, WWF Riau, mengatakan, gajah di SM Balai Raja ada 25 pada 2014. Setahun terakhir, hanya lima sampai tujuh gajah terpantau. Selain Dita, ada Seruni, Rimba, Getar, Codet dan Bara. Empat hari di PLG Minas, Togar, mulai nafsu makan dan aktif. Dia diberi buah-buahan dan tumbuhan hijau. Foto Suryadi/ Mongabay Indonesia Seminggu kemudian, jerat hewan kembali mengancam anak gajah jantan yang belum genap satu tahun. Kaki depan sebelah kiri luka cukup dalam dan agak genting karena nilon. Anak gajah itu meronta-ronta dalam kubangan air sebelum ditangani BKSDA Riau, 15 Oktober 2019. Perkiraan BKSDA Riau, anak gajah terlilit jerat selama dua hari. Kondisi kian lemah setelah tim penyelamat berhasil melepas jerat sekitar pukul Usia gajah masih muda dan kekuatan masih rendah, tim langsung mengevakuasi ke Pusat Latihan Gajah PLG Minas. Suharyono, Kepala BKSDA Riau, mengatakan, anak gajah itu tertinggal dari rombongan di konsesi PT Arara Abadi, Distrik Melibur, Desa Lubuk Umbut, Kecamatan Sungai Mandau, Siak. Mereka tak ingin kejadian seperti Dita terulang kembali bila diobati di alam lepas. Dia menamai anak gajah itu, Togar dan menunjuk Sahron Sianipar, petugas di PLG Minas, sebagai pengasuh. Togar adalah rombongan gajah SM Giam Siak Kecil. Pertamakali tiba, kondisi Togar sangat mengkhawatirkan. Kulit seperti mengelupas, lemah, tak nafsu makan dan sulit bergerak. Empat hari kemudian, barulah tanda-tanda membaik dan aktif. Togar mau diajak jalan meski pincang. Sudah nafsu makan. Sahron memberinya tebu, pepaya, jagung dan tumbuhan hijau lain. Togar doyan minum air gula merah. Tiap pagi dan sore, dokter BKSDA juga beri antibiotik, obat merah dan salap pada luka di kaki Togar. “Makanan bernutrisi menambah stamina dan mempercepat pemulihan luka bekas jerat. Lagi pula, gajah itu belum genap setahun, masih menyusu,” kata Sahron. Selang seminggu, giliran Polair Polda Riau menangkap seorang pelaku yang menguasai blangkas di Kepenghuluan Panipahan Laut, Kecamatan Pasir Limau Kapas, Rokan Hilir. Polair Polda Riau menyita blangkas dari 15 fiber di gudang Boymin. FotoL Suryadi/ Mongabay Indonesia Irfan atau Ipay, diamankan polisi karena mengemas blangkas mati ke dalam 15 fiber di gudang milik Boymin. Satwa dilindungi berdasarkan UU Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistem itu hendak diselundupkan ke Malaysia. Irfan tinggal di Kecamatan Tanjung Balai, Kota Tanjung Balai, Sumatera Utara. Setelah diamankan, Irfan dan barang bukti langsung diangkut ke Bagansiapiapi dan meneruskan perjalanan ke Pekanbaru dengan pengawalan polisi. Pengakuan Irfan, seperti disampaikan Dirpolair Polda Riau Badaruddin, saat pemusnahan barang bukti, blangkas itu dibeli dari masyarakat dengan kisaran harga dalam keadaan mati. Irfan dapat untung tiap satu blangkas setelah dikirim ke Malaysia. Di sana, blangkas akan diterima Buyung, sebagai penampung. Badaruddin mengimbau, masyarakat tak memperdagangkan blangkas atau tindakan lain yang dapat memusnahkan satwa itu. Sosialisasi itu juga disampaikan di Dumai dan Pulau Rupat, daerah paling banyak ditemukan blangkas. “Blangkas bermanfaat untuk masyarakat karena bersihkan laut, mengurai sampah dan memakan kotoran,” katanya. Konflik harimau dan manusia Konflik harimau dan manusia juga terjadi 24 Oktober 2019 di Indragiri Hilir, Riau. Wahyu Kurniadi, asal Aceh bekerja di perusahaan kontraktor, PT Kencholin Jaya rekanan perusahaan hutan tanaman industri, PT Riau Indo Agropalma RIA, diterkam harimau dari belakang dan dibawa lari. Pria 19 tahun ini bersama empat teman berada di areal kerja PT Ria petak RIAE 021301, Kecamatan Pelangiran, Indragiri Hilir. Teman-temannya sempat mengejar harimau yang membawa lari Wahyu. Naas, Wahyu meninggal dunia dengan empat gigitan di sekitar tengkuk. Baca juga Cerita Warga Dusun Sinar Danau yang Terteror Harimau Bagian 1 Wahyu ditemukan oleh teman-temannya sekitar pukul Dia langsung di bawa ke camp sebelum diperiksa di UPT Puskesmas Pelangiran sekitar pukul Malam itu juga, Tim Pengamanan BKSDA Riau langsung ke lokasi, menenangkan masyarakat dan minta keterangan perusahaan. Sebelumnya, tim koordinasi dengan Polsek Pelangiran dan Polres Indragiri Hilir untuk mengetahui kebenaran peristiwa itu. Tim juga menganalisa lokasi kejadian dengan peristiwa yang pernah terjadi sebelumnya. Termasuk menerima masukan dari pihak lain. Bonita, setelah berhasil dievakuasi. Foto Facebook KLHK Suharyono bilang, hasil analisa jadi keputusan pertimbangan kelestarian kantong harimau di SM Kerumutan. Sejak awal Oktober, Rayo Ketua RT38 Sinar Danau, Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Indragiri Hilir, kirim surat ke bupati. Surat itu ditembuskan ke 11 instansi termasuk BKSDA Riau. Dia minta, bupati ambil tindakan tegas mengatasi keresahan warga yang melihat harimau saat mencari ikan di sungai. Tangkap ikan jadi terganggu. Mereka resah dan tak ingin ada korban lagi. Kekhawatiran itupun terjadi dan menimpa Wahyu. Kematian Wahyu menambah korban mangsaan harimau di lansekap Kerumutan tahun ini. Pada 23 Mei, harimau menerkam M Amri, pekerja PT RIA di kanal sekunder 41, Desa Tanjung Simpang, Pelangiran, Indragiri Hilir. Pada Agustus, giliran Darmawan asal Sumatera Selatan, diterkam di konsesi PT Bhara Induk, juga lansekap Kerumutan. Tahun lalu, harimau Bonita, di kantong Kerumutan sudah merenggut dua nyawa, Sumiati dan Yusri. Bonita, harimau yang diketahui merenggut nyawa dua orang itu mau tidak mau harus dievakuasi BKSDA. Tahun ini, BKSDA Riau tak evakuasi, kata Suharyono, karena wilayah itu memang rumah harimau. “Lansekap Kerumutan kantong harimau di Riau. Tak bijak mengevakuasi harimau dari rumahnya,” katanya, seraya bilang, akan evaluasi menyeluruh atas kejadian konflik manusia dan harimau, yang berulang. Keterangan foto utama Gajah Dita ditemukan dalam keadaan busuk di Riau. Foto Suryadi/ Mongabay Indonesia Gajah Togar ditemukan meronta-ronta setelah dua hari kaki kirinya terkena jerat nilon di areal konsesi PT Arara Abadi. Foto Suryadi/ Mongabay Indonesia Artikel yang diterbitkan oleh
Kaubilang aku lemah?" Ucap Raja harimau . Melihat suasana mulai memanas Raja gajah langsung menghentakkan kakinya ketanah hingga membuat tanah bergetar dan berkata"Diam kalian berdua ini adalah wilayahku!" Ucap Raja Gajah dengan mengkerutkan keningnya. Hal itu membuat Raja Singa dan Raja Harimau pun terdiam, mereka tahu kalau mereka sedang tidak diwilayah kekusaan mereka. Lalu Raja Singa maju kehadapan Raja Gajah, "apa tujuanmu mempertemukan kami disini?" Adik-adik yang baik, kali ini dongeng gajah yang baik hati. Dongeng untuk anak ini dibagi menjadi Dua Seri, dan ini yaitu bab dongeng seri pertama. Yuk adik-adik kita baca ceritanya. Pada suatu hari, ada seekor gajah yang sangat baik hatinya. Ia bertubuh tinggi, besar dan juga sangat kuat. Memiliki gading yang besar dan belalai yang sangat panjang pula. Ia pun suka membantu dan memberi makan kepada binatang lain yang sedang kelaparan. Bukan hanya itu Si Gajah pun suka memperlihatkan sumbangan kepada binatang-binatang lain yang sedang dongeng ini sigajah melaksanakan perjalanan yang sangat jauh, melewati sungai dan hutan rimba. Ketika Ia melewati hutan ia bertemu dengan seekor harimau yang malang. Tubuh siharimau itu tertindih dahan pohon, melihat sigajah lewat harimau pun meminta sumbangan kepada si gajah. "Gajah... oh gajah, tolonglah saya gajah," teriak siharimau Dan sigajah pun menghampiri siharimau yang malang itu dan dengan sigap mengangkat dahan pohon yang menindih siharimau dengan belalainya yang kuat. "Terimakasih oh gajah, bila kau tidak segera datang dan menolongku, mungkin saya sudah mati alasannya yaitu tertindih batang pohon yang besar itu. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih gajah." Ucap siharimau "Iya.. harimau, kau harus bersyukur alasannya yaitu mampu selamat dan kau hanya mengalami luka yang ringan." Sahut gajah "Benar sekali gajah, untung kau lewat sini. kalu binatang lain yang lewat belum tentu mampu mengangkat batang pohon yang besar itu. Sekali lagi saya benar-benar berterima kasih kepada mu gajah" Kata harimau "Sudahlah harimau, memang kita hidup harus saling tolong menolong" Kata si gajah Meskipun si gajah yaitu binatang yang sangat kuat, akan tetapi ia tidak sombong dan tetap rendah hati. Dan gajah pun meneruskan perjalanannya. Didalam perjalanannya gajah kemudian bertemu dengan seekor kancil yang sedang asik menikmati mentimun. "Perutku sekarang sudah sangat kenyang, dan saya ingin minum. Aku harus segera mencari air untuk minum." kata kancil berbicara sendiri setelah menghabiskan mentimun yang ia petik Sikancil pun beranjak pergi ke arah sungai untuk minum. Akan tetapi setelah hingga ditujuan, sungai itu kering tidak ada air sedikit pun untuk membasahi tenggoorokannya yang sudah mulai kering. Sikancil pun berkeliling hutan untuk mencari air minum. Tetapi ia merasa kecewa alasannya yaitu setelah ia berkeliling ke sungai-sungai, rawa dan danau semuanya kering, tidak ada air sedikit pun. Ia pun berpikir sejenak, "Dimana lagi saya mampu menerima air untuk minum," gerutu sikancil sendiri. Ia teringat masih ada satu daerah lagi yang belum ia kunjungi yaitu sebuah bak besar yang terletak ditengah hutan. "Sekarang saya harus segera pergi kekolam besar itu, mungkin saja saya disana mampu menerima air untuk ku minum." gerutu sikancil didalam hati Dongeng Lainnya Sikancil pun mulai berjalan ketengah hutan, daerah dimana bak besar itu berada. Sesampainya di bak yang dimaksud ternyata benar saja dugaan sikancil, masih ada air dikolam tersebut. "Ternyata benar dugaan ku, masih ada air dikolam ini," gumam sikancil Sebenar nya bak itu sangat kecil. Tetapi alasannya yaitu animo kemarau air dikolam itu pun surut dan hanya tinggal setengahnya, hingga menyerupai terlihat bak yang besar. Karena sikancil merasa besar hati mampu menerima air minum, tanpa pikir panjang lagi ia pun pribadi terjun kedalam bak tersebut dan meminum air sepuas-puasnya. tenggorokannya yang tadinya kering kini sudah berair kembali, tenaganya pun sudah mulai pulih dan badannya sudah menjadi segar kembali. Kancil tidak menyadari bahwa tindakannya masuk kedalam bak itu yaitu sangat ceroboh, Ia tidak berfikir bagaimana caranya ia mampu naik kembali ke atas daratan. Sudah beberapa kali sikancil berusaha memanjat dari dalam bak tersebut, tetapi ia tidak mampu hingga keatas. Tag Dongeng anak, dongeng anak bergambar, dongeng gajah, dongeng kancil, dongeng harimau, dongeng fabel, cerpen, cerpen fabel, dongeng pendek, dongeng edukatif 4aJvBY.