Dalamcerita fabel ini, si kelinci menolong kambing buta dan gajah yang hendak menjadi mangsa seekor harimau. Kambing adalah sosok yang bijak dan juga baik. Ia mau menolong si kelinci yang kakinya sedang terluka sehingga tak bisa berjalan. Sedangkan gajah adalah sosok yang rela berkorban.
Adik-adik yang baik, kali ini Dongeng Anak akan bercerita dengan judul dongeng gajah yang baik hati. Dongeng untuk anak ini dibagi menjadi Dua Seri, dan ini adalah bagian dongeng seri pertama. Yuk adik-adik kita baca suatu hari, ada seekor gajah yang sangat baik hatinya. Ia bertubuh tinggi, besar dan juga sangat kuat. Memiliki gading yang besar dan belalai yang sangat panjang pula. Ia pun suka membantu dan memberi makan kepada binatang lain yang sedang kelaparan. Bukan hanya itu Si Gajah pun suka memberikan pertolongan kepada binatang-binatang lain yang sedang anak judul gajah dan harimauDalam dongeng ini sigajah melakukan perjalanan yang sangat jauh, melewati sungai dan hutan rimba. Ketika Ia melewati hutan ia bertemu dengan seekor harimau yang malang. Tubuh siharimau itu tertindih dahan pohon, melihat sigajah lewat harimau pun meminta pertolongan kepada si gajah."Gajah... oh gajah, tolonglah aku gajah," teriak siharimauDan sigajah pun menghampiri siharimau yang malang itu dan dengan sigap mengangkat dahan pohon yang menindih siharimau dengan belalainya yang kuat."Terimakasih oh gajah, jika kau tidak segera datang dan menolongku, mungkin aku sudah mati karena tertindih batang pohon yang besar itu. Sekali lagi aku ucapkan terima kasih gajah." Ucap siharimau"Iya.. harimau, kau harus bersyukur karena bisa selamat dan kau hanya mengalami luka yang ringan." Sahut gajah"Benar sekali gajah, untung kau lewat sini. kalu binatang lain yang lewat belum tentu bisa mengangkat batang pohon yang besar itu. Sekali lagi aku benar-benar berterima kasih kepada mu gajah" Kata harimau"Sudahlah harimau, memang kita hidup harus saling tolong menolong" Kata si gajahMeskipun si gajah adalah binatang yang sangat kuat, akan tetapi ia tidak sombong dan tetap rendah hati. Dan gajah pun meneruskan perjalanannya gajah kemudian bertemu dengan seekor kancil yang sedang asik menikmati mentimun."Perutku sekarang sudah sangat kenyang, dan aku ingin minum. Aku harus segera mencari air untuk minum." kata kancil berbicara sendiri setelah menghabiskan mentimun yang ia petikSikancil pun beranjak pergi ke arah sungai untuk minum. Akan tetapi setelah sampai ditujuan, sungai itu kering tidak ada air sedikit pun untuk membasahi tenggoorokannya yang sudah mulai pun berkeliling hutan untuk mencari air minum. Tetapi ia merasa kecewa karena setelah ia berkeliling ke sungai-sungai, rawa dan danau semuanya kering, tidak ada air sedikit pun berpikir sejenak, "Dimana lagi aku bisa mendapatkan air untuk minum," gerutu sikancil sendiri. Ia teringat masih ada satu tempat lagi yang belum ia kunjungi yaitu sebuah kolam besar yang terletak ditengah hutan."Sekarang aku harus segera pergi kekolam besar itu, mungkin saja aku disana bisa mendapatkan air untuk ku minum." gerutu sikancil didalam hatiBaca Juga Dongeng LainnyaSikancil pun mulai berjalan ketengah hutan, tempat dimana kolam besar itu berada. Sesampainya di kolam yang dimaksud ternyata benar saja dugaan sikancil, masih ada air dikolam tersebut."Ternyata benar dugaan ku, masih ada air dikolam ini," gumam sikancilSebenar nya kolam itu sangat kecil. Tetapi karena musim kemarau air dikolam itu pun surut dan hanya tinggal setengahnya, hingga seperti terlihat kolam yang sikancil merasa gembira bisa mendapatkan air minum, tanpa pikir panjang lagi ia pun langsung terjun kedalam kolam tersebut dan meminum air sepuas-puasnya. tenggorokannya yang tadinya kering kini sudah basah kembali, tenaganya pun sudah mulai pulih dan badannya sudah menjadi segar tidak menyadari bahwa tindakannya masuk kedalam kolam itu adalah sangat ceroboh, Ia tidak berfikir bagaimana caranya ia bisa naik kembali ke atas daratan. Sudah beberapa kali sikancil berusaha memanjat dari dalam kolam tersebut, tetapi ia tidak bisa sampai anak, dongeng anak bergambar, dongeng gajah, dongeng kancil, dongeng harimau, dongeng fabel, cerpen, cerpen fabel, cerita pendek, dongeng edukatif Merekasangat kelaparan, karena semakin hari tidak ada hewan yang dapat mereka mangsa. Akhirnya, Raja Harimau mengutus Panglima dan para Prajuritnya untuk pergi ke pulau kecil di sebrang dan kembali dengan membawa banyak makanan. Perjalanan ke pulau kecil di sebrang cukup jauh. Akhirnya, mereka pun sampai di tempat tujuan. Di sana mereka sangat takjub dengan melihat keindahan alam pulang kecil tersebut. Dongeng kelinci, kambing, gajah, dan harimauPublished on May 22, 2017Rizky Faisal Bahkangigi singan dan harimau yang tajam, tak akan mampu memakan kayu". Kata gajah. Seakan tahu dengan siasat kancil, si tikus berusaha sok angkuh dan berani. " Raja ku ini, giginya sangat kuat dan tajam, jangankan daging kalian, batang kayu yang besarpun tak menjadi masalah untuk dirinya. Mampu dia robohkan dan dia makan..". kata kancil.Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Gajah dan semut sudah berteman akrab sejak mereka tinggal di Hutan Larangan. Kedua binatang ini selalu bersama-sama dan saling membantu. Mereka menjadi panutan seluruh warga hutan. Tapi beberapa hari belakangan ini, mereka tidak lagi berteman. Harimau bertemu gajah mandi di sungai sendirian. Padahal biasanya gajah selalu bersama semut. Kijang pun melihat semut mengangkut makanan ke sarangnya tanpa sang gajah. Apa yang terjadi? Harimau dan kijang kebingungan. "Kenapa ya gajah dan semut seperti bermusuhan?" tanya harimau kepada kijang di suatu siang yang cerah. "Aku tak tahu, Pak Harimau! Mungkin mereka bertengkar," jawab kijang sedih. Harimau manggut-manggut. "Bagaimana kalau kau menemui semut, kemudian menanyakan mengapa dia tidak lagi bersahabat dengan gajah. Aku juga akan menemui gajah," kata harimau."Baiklah, Pak! Kalau dibiarkan berlarut-larut, ini membahayakan kenyamanan hutan. Bisa-bisa warga saling bermusuhan. Pendukung semut membela semut. Pendukung gajah membela gajah."Harimau dan kijang akhirnya berjalan berlawanan arah. Harimau menuju ke arah timur. Kijang ke arah barat. Tapi sampai hari gelap, kedua binatang ini tidak menemukan gajah dan semut. Ke mana gerangan gajah dan semut?Harimau lelah dan mengantuk. Dia merebahkan badan di bawah pohon beringin. Saat itulah dia melihat gajah datang tertunduk-tunduk. "Hai, Pak Gajah! Ke sini sebentar!" panggil berjalan gontai mendekati harimau. "Ada apa?" tanya si gajah malas-malasan."Kenapa beberapa hari belakangan ini kau tidak lagi bersama semut? Kalian bertengkar, ya?" Harimau berbicara pelan agar gajah tidak tersinggung. 1 2 3 Lihat Fiksiana SelengkapnyaGajahsumatra (bahasa Latin: Elephas maximus sumatranus) adalah subspesies dari gajah asia yang hanya berhabitat di Pulau Sumatra.Gajah sumatra berpostur lebih kecil daripada subspesies gajah india.Populasinya semakin menurun dan menjadi spesies yang sangat terancam. Sekitar 2000 sampai 2700 ekor gajah sumatra yang tersisa di alam liar berdasarkan survei pada tahun 2000.
KISAH GAJAH, KERBAU DAN HARIMAU Mila Blog - Suatu hari ada seekor kerbau mencari gajah didalam hutan. Kerbau tersebut mencari gajah untuk menemaninya mencari makanan dihutan. Setelah lama mencari akhirnya kerbau melihat gajah yang sedang berjalan. Gajah tersebut mau menemani kerbau untuk mencari makanan, tetapi sebelum bertemu gajah sang kerbau menemui harimau terlebih dahulu. Sang kerbau juga meminta harimau untuk menemaninya mencari makanan dihutan dan harimau menerima ajakannya. Setelah kerbau mengumpulkan gajah dan harimau. Kemudian mereka berusaha melakukan perburuan makanan bersama. Mereka berusaha menangkap hewan hewan lain dan merebut makanan hewan lain juga. Ketiga hewan itu bekerja sama untuk memburu makanan hewan tersebut mulai dari pagi sampai sore mencari makanan. Mereka berhasil menangkap hewan lain dan merebut makanannya. Berbagai jenis makanan dikumpulkan mulai dari buah buahan sampai hewan hewan hidup. Harimau menunjuk kerbau untuk membagi makanannya. Kerbau tersebut menghitung banyaknya makanan dan membagi tiga dengan adil. Sang harimau merasa tidak adil dan marah, akhirnya ia menerkam kerbau dan tumpukan makanannya menjadi bertambah. Setelah itu harimau menunjuk gajah untuk membagi makanannya. Akhirnya karena harimau merasa masih kurang akhirnya ia juga menerkam gajah. Harimau tersebut serakah karena merasa kekurangan makanan dan menerkam kedua temannya tadi.
KetikaIa melewati hutan ia bertemu dengan seekor harimau yang malang. Tubuh siharimau itu tertindih dahan pohon, melihat sigajah lewat harimau pun meminta pertolongan kepada si gajah. "Gajah oh gajah, tolonglah aku gajah," teriak siharimau
Kalau dipikir-pikir, mungkinkah harimau berguru dari seekor kucing? Bisa jadi iya. Kamu akan tahu alasannya setelah membaca ulasan tentang dongeng harimau dan kucing berikut ini!Apakah kamu pencinta cerita rakyat, fabel, atau dongeng? Jika iya, mungkinkah kamu sudah pernah mendengar dongeng tentang hubungan harimau dan kucing? Kalau belum, kami menyediakan informasinya di artikel artikel ini, kami memaparkan kisah lengkap dari kedua binatang tersebut. Bukan itu saja, kami juga menguraikan informasi lain berisi unsur intrinsik pembangun cerita, termasuk pesan moral yang terkandung dalam dongeng harimau dan tahu bagaimana penjelasan lengkapnya? Kalau begitu tak perlu berlama-lama lagi, langsung saja intip keterangan di bawah ini sampai selesai dan ambil hikmah yang ada di balik cerita. Selamat membaca!Cerita Lengkap Dongeng Harimau dan Kucing Dahulu kala, dikatakan bahwa kucing adalah guru bagi harimau. Kucing digambarkan memiliki rambut putih, tubuhnya sedikit gemuk, dan mempunyai ekor yang panjang. Ia sosok yang hebat dan dihormati, serta mendapat julukan sebagai guru besar. Kucing memiliki dua murid yang setia, yaitu singa dan harimau. Hanya saja karena dongeng ini hanya fokus pada kucing dan harimau, maka singa tidak diceritakan. Harimau digambarkan berperawakan mirip kucing, tetapi tubuhnya lebih besar dengan warna rambut oranye dan garis loreng berwarna hitam. Walau kucing memiliki tubuh yang lebih kecil, harimau sangat menghormati gurunya itu. Kucing sendiri amat sabar mengajari harimau berbagai hal, termasuk keahlian dalam berburu. Mereka juga saling menyayangi satu sama lain. Baca juga Dongeng Keong Mas dan Ulasannya, Kisah Putri Cantik yang Dikutuk Penyihir Jahat Pelajaran Berburu Suatu hari, kucing tengah melatih harimau berburu. Pertama-tama, harimau harus belajar mengintai mangsa dan begitu waktunya tepat, ia mesti segera menangkap hewan incarannya. Untuk menguasai keahlian berburu ini, binatang buas itu perlu belajar bersabar. Setelah selama ini harimau hanya memakan tikus dari hasil buruan sang guru, ia akhirnya berkesempatan mencari mangsa dan makanannya sendiri. “Untuk pelajaran yang satu ini, kau perlu sabar dan berhati-hati, Muridku,” kata kucing memperingatkan. Harimau mengangguk tanda mengerti, ia pun mulai mengintai mangsa dari balik semak-semak. Rupanya, ia mengincar seekor kijang gemuk yang sedang mencari makan di dalam hutan. Dengan langkah perlahan, harimau bersembunyi dan mengawasi kijang itu tanpa lengah sedikit pun. Beberapa lama mengawasi, harimau akhirnya memiliki kesempatan untuk menerkam kijang. Ia berlari lalu menangkap incarannya itu. Betapa girang dirinya usai berhasil melumpuhkan calon mangsanya. “Guru! Lihatlah! Aku berhasil menangkap seekor kijang!” Harimau berteriak memanggil gurunya yang tengah bersantai di ranting sebuah pohon tak jauh dari tempatnya berburu. “Hebat. Kau sungguh hebat. Aku semakin menyukaimu, Muridku,” ujar kucing sembari tersenyum bangga. Tak cuma sekali, harimau menjajal berburu beberapa kali lagi. Ia semakin gesit dan lincah, serta makin singkat waktunya untuk mengintai lalu menerkam mangsanya. Hal ini membuat kucing bangga dan memujinya, “Perkembanganmu juga sangat pesat. Gerakanmu makin gesit, cepat, dan tepat sasaran.” Baca juga Legenda Aji Saka dan Asal Usul Aksara Jawa Beserta Ulasan Lengkapnya Harimau yang Takabur Kemampuan harimau makin bertambah hebat dari hari ke hari. Karenanya, ia jadi sedikit sombong, bahkan berkeinginan untuk menguasai hutan. “Aku memang hebat tak terkalahkan, Guru. Aku harus menjadi penguasa di hutan ini!” Tukas harimau diiringi tawa. Namun, kucing tidak menghendaki hal tersebut. Ia ingin agar harimau menjadi binatang yang melindungi hutan tempat tinggalnya. “Kau harus menjadi pelindung hutan, Muridku. Gunakan kelebihanmu dengan bijaksana,” ucap kucing. “Guru tak perlu khawatir. Soal itu akan kupikirkan nanti. Saat ini aku ingin makan dulu karena sangat lapar setelah berburu,” ujar harimau seraya berlalu. Sementara itu, kucing juga kembali ke rumahnya dan beristirahat. Beberapa hari kemudian, harimau tidak datang untuk berlatih atau sekadar menemui sang guru. Dari para binatang lain yang menghuni hutan, kucing mendengar kabar kurang mengenakkan dari muridnya itu. Para binatang mengeluh karena merasa terancam hidupnya. Terlebih, harimau kerap memburu anak kijang atau rusa bukan untuk kesenangannya semata. Tak heran jika ketenteraman hutan terganggu karena sikap takaburnya. Baca juga Cerita Legenda Kali Gajah Wong dari Yogyakarta yang Menarik Tuk Dibaca Beserta Ulasan Lengkapnya Ambisi Tak Terbendung Dongeng harimau dan kucing berlanjut ketika suatu hari murid ingin bertemu dengan gurunya. Harimau mendatangi rumah kucing, tetapi bukan untuk melepas rindu, melainkan buat menagih ilmu lain yang belum diberikan sang guru. “Sudah lama kau tidak mengunjungiku. Bagaimana keadaanmu sekarang?” Kucing bertanya. “Aku telah berhasil menjadi hewan yang paling ditakuti di hutan ini, Guru. Akan tetapi, hanya satu yang belum kukuasai. Aku ingin kau mengajariku cara memanjat pohon,” pinta harimau. Mendengar ucapan yang dirasa kurang sopan dari muridnya, kucing menghela nafas sambil mengatur agar emosinya tidak meledak. “Memangnya apa yang akan kau lakukan setelah berhasil menguasai ilmu memanjat pohon?” Sang guru bertanya lagi. “Aku harus menaklukkan tupai, bajing, juga burung supaya mereka tahu kalau akulah penguasa di hutan ini,” jawab harimau. “Belum saatnya kau memelajarinya. Aku akan mengajarkan ilmu itu padamu suatu saat nanti. Bersabarlah!” Kucing meninggikan suara. Ia melanjutkan, “Sebaiknya kau hentikan ambisimu menguasai hutan ini. Kau semestinya melindungi rumahmu dan jadi pengayom bagi seluruh penghuni hutan.” Sayangnya, harimau tidak mengindahkan peringatan sang guru dan malah mengucapkan kata-kata kasar kepada kucing. “Guru, kau terlalu lemah rupanya. Daripada hanya banyak bicara, cepatlah ajarkan ilmu itu kepadaku. Kalau tidak, aku akan membunuhmu!” Harimau mengancam gurunya sendiri. “Aku tidak akan membiarkanmu menghalangiku untuk menjadi penguasa hutan.” Baca juga Legenda Ki Ageng Mangir dari Yogyakarta dan Ulasan Menariknya Akhir dari Dongeng Harimau dan Kucing Harimau mengamuk karena keinginannya tidak terpenuhi. Tanpa ragu, ia menyerang kucing yang tak lain adalah gurunya sendiri. Nyawa kucing nyaris melayang diterkam harimau kalau saja ia tak berhasil menghindar. Ia masih beruntung. “Kau sudah benar-benar berubah. Aku menyesal telah berbuat baik dan menurunkan semua ilmuku padamu,” celetuk kucing. “Belum semuanya! Ingat itu! Kau akan mati di tanganku!” Harimau pun kembali menyerang kucing dengan membabi-buta. Kucing yang lebih hebat dan gesit masih mampu menyelamatkan diri. Ia menghindar dengan melompat ke atas pohon. Di atas sana, ia menangis menyaksikan muridnya yang dulu dibanggakan menjadi beringas dan tak tahu aturan. “Kucing sial! Baiklah, kali ini aku akan membiarkanmu pergi. Selagi aku mengampunimu, pergilah dari hutan ini. Aku tak ingin melihat wajahmu lagi,” umpat harimau. “Kalau aku melihatmu lagi atau sampai mencium bau kotoranmu, aku bersumpah akan membunuhmu dan seluruh keturunanmu!” Begitu harimau berlalu, kucing langsung pergi meninggalkan hutan. Ia berjalan menuju perkampungan padat penduduk agar tak lagi bertemu murid yang telah mengecewakannya. Sejak itu pula, ia mewariskan ilmu kepada seluruh keturunannya dan meminta mereka mengubur kotorannya dengan tanah untuk memastikan baunya tidak tercium. Dengan begitu harimau tidak akan menemukan mereka. Baca juga Kisah Asal Mula Tombak Kyai Pleret dan Ulasannya, Peninggalan Kerajaan Mataram yang Legendaris Unsur Intrinsik 1. Tema Dongeng harimau dan kucing yang kami paparkan di artikel ini mengusung tema tentang pentingnya menjaga kepercayaan orang lain dan tidak menyalahgunakan ilmu atau kelebihan yang kita miliki. Tema lain yang mungkin diusung adalah mengenai pentingnya mendengarkan nasihat dari seorang guru atau orang yang lebih berpengalaman dibandingkan kita. 2. Tokoh dan Perwatakan Ada dua tokoh yang diceritakan dalam dongeng tentang harimau dan kucing di atas. Pertama ialah kucing yang digambarkan sebagai sosok bijak, punya banyak keahlian, dan dihormati. Kedua, ada harimau yang semula bersikap baik tetapi kemudian beringas dan menjadi binatang sombong yang mengancam kehidupan hewan lain. 3. Latar Walau tidak dideskripsikan dengan jelas, tetapi dongeng harimau dan kucing ini menyebutkan bahwa latar terjadinya cerita adalah di hutan. Ada pula disinggung latar lain, yaitu perkampungan yang menjadi tempat tinggal baru bagi kucing setelah meninggalkan hutan. 4. Alur Fabel yang satu ini menggunakan alur maju mengingat ceritanya dipaparkan secara kronologis dari awal sampai akhir peristiwa. Yaitu bermula dari harimau yang berguru pada kucing, konflik yang membuat keduanya berkelahi, lalu diakhiri dengan kucing yang mengalah dan pergi. 5. Pesan Moral Pesan moral yang terkandung dalam dongeng harimau dan kucing, salah satunya agar kita senantiasa menghormati guru dan orang tua. Bagaimanapun, mereka telah mengajarkan ilmu yang bermanfaat bagi hidup kita, sehingga ada baiknya jika kita tidak durhaka kepada mereka. Pesan lainnya, janganlah bersikap sombong dan meremehkan orang lain walau kita memiliki kelebihan. Tetaplah hargai mereka, karena kita tidak tahu kebaikan apa yang mungkin kita dapatkan dari orang lain nantinya. Tak hanya unsur intrinsik, unsur ekstrinsik juga memengaruhi terciptanya kisah ini. Misalnya saja berkaitan dengan kebiasaan dan budaya masyarakat tempat dongeng tersebut diceritakan turun temurun secara lisan. Baca juga Kisah Ikan Sakti Sungai Janiah dan Ulasan Menariknya, Ketika Anak Tak Menuruti Perintah Ibunya Fakta Menarik di Balik Dongeng Harimau dan Kucing 1. Harimau Dianggap sebagai Cucu Kucing Rupanya, sebagian masyarakat di masa lalu percaya bahwa kucing merupakan nenek dari harimau. Ada fabel lain mengenai kedua binatang tersebut yang mengisahkan cerita mereka. Di dalam cerita itu diungkapkan, nenek kucing berpesan kepada cucunya, yaitu harimau untuk menjaga hutan. Pasalnya, kucing pergi meninggalkan hutan dan memutuskan tinggal di tempat lain. 2. Harimau adalah Spesies Terbesar Keluarga Kucing Sebagian orang barangkali juga berpikir bahwa harimau dan kucing mempunyai kemiripan. Bedanya hanya ukuran tubuh mereka, yang mana harimau memiliki ukuran jauh lebih besar dibandingkan dengan kucing. Nama ilmiahnya adalah Panthera tigris, atau yang dikenal pula dengan sebutan macan. Spesies ini merupakan jenis kucing atau felidae kedua yang memiliki kemampuan berlari super cepat setelah ceetah. Baca juga Kisah Sabai Nan Aluih dan Ulasan Menariknya, Sang Perempuan Pemberani dari Padang Tarok Kagum Membaca Dongeng Harimau dan Kucing di Atas, Bukan? Demikian tadi uraian berupa dongeng mengenai kucing dan harimau, termasuk ulasan menariknya yang perlu kamu ketahui. Semoga informasi yang kami sajikan menambah wawasanmu soal fabel dan cerita yang kaya akan nilai kehidupan, ya. Jangan ragu jika ingin membagikan artikel kami ke media sosial agar dibaca lebih banyak orang. Bila perlu, bagikan pula dongeng-dongeng favoritmu yang kami paparkan ulasannya di artikel lainnya. PenulisArintha AyuArintha Ayu Widyaningrum adalah alumni Sastra Indonesia UNS sekaligus seorang penulis artikel nonfiksi yang juga punya banyak jam terbang menulis fiksi, seperti cerpen dan puisi. Terkadang terobsesi menulis skrip untuk film atau sinema televisi. Punya hobi jalan-jalan di dalam maupun luar negeri. EditorElsa DewintaElsa Dewinta adalah seorang editor di Praktis Media. Wanita yang memiliki passion di dunia content writing ini merupakan lulusan Universitas Sebelas Maret jurusan Public Relations. Baginya, menulis bukanlah bakat, seseorang bisa menjadi penulis hebat karena terbiasa dan mau belajar. CeritaFabel G7 SMP Menara Harapan Ciputat0% found this document useful 0 votes121 views1 pageDescriptiondongeng gajah dan harimauOriginal Titledongeng gajahCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes121 views1 pageDongeng GajahOriginal Titledongeng gajahJump to Page You are on page 1of 1Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel the full document with a free trial!WirakaryaSakti (WKS) melakukan patroli sisir jerat, untuk meningkatkan kewaspadaan sekaligus memonitoring pergerakan Gajah dan Harimau Sumatera. Rilis yang diterima menyebutkan patroli bersama ini dilakukan pada hari Senin (9/8) di hutan Muara Kilis dan sekitarnya dalam areal Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) sebagai penyangga Taman Nasional